Andi Tatang Supriyadi menegaskan, pihaknya berharap Polres Depok segera menangkap dua pelaku lainnya.
"Kami paham tugas kepolisian yang berat, namun kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," harap Andi Tatang Supriyadi.
Andi Tatang Supriyadi menuturkan, meskipun para pelaku masih dibawah umur, hal tersebut tetap menjadi kasus kriminal serius yang harus ditangani dengan tegas.
"Kami berharap hukum ditegakkan tanpa tebang pilih. Ini menjadi tolak ukur pihak kepolisian menjerat pasal terhadap para pelaku tindak pidanah kejahatan. Apalagi ini sampai menghilangkan nyawa seseorang," tegas Andi Tatang Supriyadi.
Korban Izin Futsal
Sebelumnya diberitakan kepergian mendadak HPT (13), siswa SMP PGRI 2 Depok, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Anak kedua dari dua bersaudara itu meninggal dunia setelah mengalami dua luka tusuk di bagian belakang tubuhnya. Keluarga korban sangat menyesalkan peristiwa tragis itu dan menuntut agar proses hukum dilanjutkan.
Baca Juga: Meriah! Depok Night Ride 2024, Ajang Silaturahmi Scooterist di Depok
“Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa HPT. Saya pertama kali mendapat kabar lewat telepon yang mengabarkan agar saya segera ke rumah sakit, karena kami belum mengetahui kejadian secara jelas,” ujar Farida Soraya kepada Radar Depok, Sabtu (21/12).
Menurut Farida Soraya, keponakannya meminta izin untuk bermain futsal bersama temannya yang datang ke rumah. Namun, setelah beberapa lama, temannya sudah pulang, dan HTP belum juga kembali.
"Setelah Magrib, kakaknya HTP mendapat informasi bahwa HTP dibawa ke rumah sakit. Kami langsung menuju rumah sakit Primaya. Waktu itu pas di rumah sakit di cek jantung kan. Itu memang sudah tidak ada,” jelas Farida Soraya.
Farida Soraya mengungkapkan, pihak keluarga mendapat info dari RS Primaya, HPT mengalami dua luka tusuk di bagian belakang tubuhnya.
"Luka tusuk itu, menurut pihak dari RS Primaya, disebabkan oleh pisau. Yang satu mengenai bagian belakang perut dan yang satunya lagi luka dibagian punggung atas. Luka di bagian atas sangat fatal, karena sangat dalam dan hampir tembus kedepan," jelas Farida.