utama

Dinilai Tidak Terlalu Penting, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bilang Gini Soal Papan Tulis Interaksi di Depok

Rabu, 12 Maret 2025 | 07:10 WIB
KOMPAK : Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri), bersama Walikota Depok, Supian Suri. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Pengadaan papan tulis interaktif di Kota Depok menuai pro dan kontra. Ini disebabkan karena anggarannya yang dinilai terlalu besar, mencapai Rp30 miliar.

Nilai tersebut dianggap tak sebanding dengan banyak kondisi bangunan sekolah yang memerlukan perbaikan.

Karena itu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta kepada Walikota Depok untuk kembali mengevaluasi pengadaan papan tulis interaktif tersebut. Bahkan, ia juga meminta agar pengadaan papan tulis itu dihapus dan diganti dengan peningkatan kualitas sekolah.

Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Depok-Polres Metro Bersinergi, Bahas Kemacetan hingga Keamanan Kota

“Nanti pak wali dong yang mengevaluasi. Kalau itu terlalu mahal dan tidak logis, ya saya minta itu untuk diubah atau dihilangkan kalau memang tidak bermanfaat,” tutur Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Balaikota Depok, Selasa (11/3).

Mantan Anggota DPRD Jawa Barat tersebut menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menghapus anggaran untuk pembelian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan nilai Rp730 miliar menjadi Rp0.

“Kemudian, alokasinya diubah menjadi alokasi untuk penyediaan ruang kelas dan pembelian lahan untuk sekolah baru. Saya harapkan, Pemkot Depok juga menghapus papan tulis interaktif itu, untuk diganti dengan peningkatan kualitas sekolah dan sarana prasarananya,” jelas Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Nasib Terminal Depok Metro Stater Masih Gantung, Walikota Supian Suri: Lagi Dievaluasi

Sebelumnya, Relawan Generasi SS menyoroti soal pengadaan papan tulis interaktif tersebut. Anggaran itu dinilai dapat digunakan untuk membenahi bangunan serta sarana dan prasarana sekolah.

Ketua Generasi SS, Widya Sri Handayani mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok seharusnya peka dengan apa yang disampaikan oleh Walikota Depok, Supian Suri, saat menyoroti bangunan hingga sarana prasarana sekolah yang harus dibenahi.

“Pak Walikota sampaikan bahwa prioritas utama adalah renovasi sekolah. Harusnya Disdik mendengar dan peka ucapan Pak Wali. Ada anggaran sekitar Rp30 miliar yang hanya diperuntukan membeli papan tulis interaktif, itu coba lah untuk pembangunan renovasi sekolah agar anak-anak didik nyaman dan aman saat belajar," kata Widya Sri handayani, Rabu (5/3).

Baca Juga: KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil, Kuat Dugaan Terkait Bank BUMD

Menurutnya, terkait dengan peruntukan papan tulis interaktif itu belum ada urgensi nya untuk kegiatan belajar mengajar. Seharusnya, hal yang diprioritaskan itu renovasi sekolah serta fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya.

“Kira-kira urgensinya apa ya, dengan anggaran Rp30 miliar itu. Coba kalau anggaran seperti itu untuk renovasi sekolah. Karena banyak sekolah di Kota Depok yang rombelnya sudah tidak layak, toilet sekolah juga banyak yang kotor. Ini kan program prioritas Pak Walikota, harus nya Disdik bisa alokasikan ini untuk program prioritas tersebut,” geramnya.

Sebagai informasi, Dinas Pendidikan Kota Depok mengalokasikan dana APBD Kota Depok senilai Rp30 Miliyar untuk belanja papan tulis interaktif. Dari Rp30 Miliar tersebut, 125 unit untuk SD dan 21 Unit untuk SMP.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB