RADARDEPOK.COM – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Depok mendesak Pemkot Depok untuk lebih serius dalam menangani sektor pendidikan.
Kritik ini muncul sebagai respons terhadap masih banyaknyan sekolah di Depok yang mengalami keterbatasan fasilitas. Bahkan ada yang menerapkan sistem masuk bergantian, karena keterbatasan ruang kelas.
Ketua GP Ansor Kota Depok, HM Kahfi, menyoroti ironi Kota Depok yang menyandang predikat kota layak anak. Padahal fakta di lapangan, masih terdapat sekolah-sekolah dengan kondisi yang jauh dari layak.
Baca Juga: Potensi Tambah PAD Depok Bocor Alus di Pajak Parkir, Ini Musababnya!
“Bagaimana mungkin Depok disebut kota layak anak, jika masih ada sekolah dasar yang anak-anaknya harus masuk secara bergantian karena ruang kelas tidak cukup. Bahkan, ada sekolah yang bangunannya lebih mirip kandang ayam daripada tempat belajar yang nyaman,” tutur HM Kahfi, Rabu (16/4).
Ansor Depok menilai, sambung HM Kahfi, bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus diprioritaskan oleh Pemkot Depok.
Oleh karena itu, pihaknya menuntut adanya langkah konkret dalam pembangunan dan rehabilitasi sekolah agar semua anak mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Baca Juga: Pemkot Depok Pangkas APBD 2025 20 Persen, DPRD Sebut Belum Masuk Pembahasan
“Kami ingin Pemkot Depok segera mengambil langkah nyata. Jangan hanya sekadar jargon, tetapi harus ada aksi nyata untuk memastikan setiap anak di Depok mendapatkan akses pendidikan yang layak, aman, dan nyaman,” kata HM Kahfi.
Ansor Depok juga menyatakan kesiapannya untuk ikut serta dalam advokasi pendidikan di Depok, HM Kahfi berharap, adanya transparansi dalam anggaran pendidikan serta keterlibatan semua pihak dalam memastikan fasilitas pendidikan yang berkualitas bagi generasi mendatang.
“Sebagai bentuk komitmen, Ansor Depok akan terus mengawal kebijakan pendidikan di kota ini dan siap berdialog dengan pemerintah serta stakeholder terkait, demi terciptanya sistem pendidikan yang lebih baik dan merata di Kota Depok,” tutup HM Kahfi.***