utama

Anggota DPRD Jabar Farabi A Arafiq : Sekelas Isi 50 Siswa Hanya Darurat! Bukan untuk Selamanya

Jumat, 4 Juli 2025 | 17:55 WIB
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Farabi A Arafiq. (RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Farabi A Arafiq menyebut penambahan jumlah siswa pada setiap rombel yang mencapai 50 siswa di SMA negeri, hanya sebagai opsi darurat saja. Namun, penambahan infrastruktur sekolah yang terpenting harus dilakukan Pemprov Jabar yang dikomandoi Dedi Mulyadi.

“Opsi menambah jumlah siswa perkelas sebaiknya hanya darurat saja, selanjutnya ke depan harus ada penambahan unit sekolah baru dan ruang kelas baru sesuai proporsi penduduk Depok dan Bekasi,” kata dia.

Farabi A Arafiq mengakui, pada SPMB 2025 tingkat SMA sudah berjalan. Namun ada beberapa keluhan orangtua calon siswa, bahwa anak mereka tidak diterima di SMA negeri. Tetapi, orangtua tersebut tidak mampu menyekolahkan anaknya ke SMA swasta.

Baca Juga: FKKS SMA Depok Nilai Kebijakan SMAN Sekelas Isi 50 Siswa Melanggar Aturan  

“Mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak adalah hak seluruh warga negara dalam hal ini khususnya masyarakat Jawa Barat yang sedang mendaftarkan anaknya di jenjang SMA, untuk itu jumlah SMA negri yang belum merata berada disemua daerah di Jawa Barat menjadi PR bagi pemerintahan provinsi Jawa Barat,” tutur dia.

Selain itu, Farabi A Arafiq meminta kepada Dedi Mulyadi untuk memberi bantuan dari pemerintah provinsi bagi siswa miskin yang tidak diterima di SMA/SMK Negeri di Kota Depok maupun Bekasi.

“Tentunya saya berkomitmen bersama pemerintah dalam mendukung pemberian anggaran yangg optimal untuk melaksanakan penambahan daya tampung SMA negeri di Bawa Barat,’ ujar dia.

Baca Juga: Ade Supriyatna: DPRD Depok Bakal Bahas Restrukturisasi Dinas

Farabi A Arafiq sangat mendukung langkah pemprov untuk menambah unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk mengatasi masalah ini.

“Saya minta pemerintah provinsi Jabar tidak ragu untuk menambah ruang kelas baru secara vertikal (bangunan bertingkat ditambah keatas) apabila pembelian lahan khususnya diperkotaan masih dirasa cukup sulit di realisasikan karena harga tanah yang sangat tinggi,” tutur dia.***

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB