Menurut dia, kegiatan wisuda ini kurang khidmat kurang meriah aja. Padahal wisuda juga bayar dan ada donasi untuk dana abadi yang di gembar gemborkan Rektor UI beberapa waktu ini.
“Momen wisudanya kurang dapet karena ini momen wisudawan tapi yang di podium orang tua. Sebnrnya dari dulu konsep wisuda UI kurang baik. Sebab, di kampus-kampus lain setiap mahasiswa punya kesempatan yang sama dipanggil nama, digeser tali topi toganya dan diberi ijazah satu per satu,” kata dia.
Dengan adanya kejadian ini, Dian Rousta Febryanti berharap, wisuda UI dapat dikembalikan kepada sistem semua. Seperti, dilakukan terpisah sarjana dan pascaterpisah.
“Wisudawan kembali duduk di dalam ruangan dan kembali diadakan wisuda fakultas,” ujar dia.
Terpisah, saat di konfirmasi Harian Radar Depook, Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional UI, Prof Arie Afriansyah, hanya menjawab singkat. Masih dalam koordinasi pihak terkait.
“Coba saya koordinasi degan pihak terkait ya,” tutur dia. ***