“Sekarang posisinya, target dari penerimaan sudah 65 persen dan belanjanya terealisasi 50 persen. Dalam tiga bulan ke depan, kami akan kejar pendapatan sampai 100 persen, dan belanja juga harus dioptimalkan,” jelas Ade.
Ade Supriyatna juga menilai, pentingnya mengelola dana standby agar tidak terlalu besar dan terlalu lama mengendap.
“Sekarang ada sekitar Rp600 sampai Rp700 miliar dari selisih penerimaan dan pembelanjaan. Ini harus segera dibelanjakan agar pelayanan publik, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat bisa terus berjalan,” pungkas Ade Supriyatna. ***
JURNALIS : RISKY DWI LESTARI