Saat ini warga yang terdampak harus bertahan dari dinginnya malam sambil berharap bencana segera surut.
Baca Juga: Gerakan Anak Negeri Jangkau Posko Terpencil: Stok Obat Menipis, Cuma Cukup sampai 3 Hari
Untuk mencapai dusun ini, Relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor harus menembus jalanan rusak, licin, dan terjal.
Selain Dusun Pulolubang, tim GAN juga membuka posko penyintas bencana banjir di Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (4/12/2025) salah satu wilayah yang terisolir pasca bencana.
Tim yang dipimpin dr. Zubet ini, membawa dua perawat dan satu ahli patah tulang Cimande. Mereka menjalankan tugasnya hingga menjelang malam. Bahkan, pasien yang ditangi terus membludak hingga diperkirakan mencapai 200 orang.
Baca Juga: Catat! Dinkes Pastikan MBG di Depok Aman
Di Kecamatan Muara Batang Toru ini, masuh terdapat empat desa, dua kelurahan dan satu dusun yang masih terisolir serta minim bantuan.
Adapun empat desa tersebut diantaranya, Desa lingkungan 3 huta raja, Desa lingkungan 3 Huta Raja, Desa Muara Huta Raja, Kelurahan Muara Manompas, Kelurahan Muara Ampolu, Desa Simarlela, Desa Muara Upu, dan Dusun Eksibirong.
Wilayah huta raja sendiri merupakan hilir atau muara dari Sungai Batang Toru dan Sungai Garoga yang meluap dan membawa gelondongan kayu beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 88 Bangunan Liar di Mampang dan Krukut Depok Dibongkar Satpol PP
Sekretaris Camat Muara Batang Toru, Jasinaloan membenarkan masih minimnya akses pelayanan kesehatan dan akses jalan yang sulit di jangkau akibat banjir bandang.
“Tidak bisa kita jangkau kesana pada saat kejadian, sampai sekarang jaringan pun masih sulit disana” ujarnya saat ditemui di Posko Kecamatan Batang Toru.
Saat ini, pihaknya pun terus berupaya melakukan penanganan menuju empat desa, dua kelurahan dan satu kedusunan tersebut.
Adapun untuk tim kesehatan, hanya dilakukan oleh petugas kesehatan disana dengan seadanya. Ia mengaku bersyukur, jika Tim GAN bisa menjangkau wilayah tersebut. Sebab, tenaga kesehatan disana kekurangan personel.