RADARDEPOK.COM - Kian tahun, angka kejahatan di Kota Depok semakin meningkat. Hal itu dapat tergambarkan dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, terkait kasus kejahatan di Kota Depok dalam kurun waktu Tahun 2020 hingga 2021.
Kepala BPS Kota Depok, Mufti Swaghara mengatakan, pihaknya mencatat setidaknya terjadi 3.038 kasus kejahatan selama dua tersebut.
"Pada Tahun 2020, 1.246 kasus. Sedangkan, 2021 sebanyak 1.792 kasus," kata dia kepada Radar Depok, Kamis (23/2).
Baca Juga: Mau Nikmati Tempat Nongki yang Cozy di Depok, Semusim Coffe Lokasinya
Berdasarkan data itu, kasus tertinggi didominasi penipuan sebanyak 667 kasus pada Tahun 2021 dan 493 kasus pada Tahun 2020.
Artinya, telah terjadi 1.160 kasus penipuan di Kota Depok dalam kurun waktu dua tahun.
Adapun, data itu dikeluarkan pada Oktober 2022. Sehingga, data angka kejahatan pada Tahun 2022 belum selesai dilakukan rekap.
Baca Juga: 2.820 Liter Minyakita Mendarat di Depok, Masyarakat Diminta Jangan Panic Buying
Pakar Krimonolog UI, Adrianus Meliala justru menanggapi baik adanya kenaikan angka di Kota Depok. Sebab, masyarakat dinilai berani melaporkan kasus atau tindakan kejahatan yang dialami.
"Ada kejahatan yang lebih mudah dilaporkan dan dicatat. Kedua, kemungkinan orang lebih berani dan mau melaporkan," jelas dia.
Menurut Adrianus, hal itu dapat terlihat dari keberanian warga Depok dalam melakukan mobilitas saat malam hari.
Baca Juga: Jeda 2 Hari, Begal Kambing di Cilangkap Depok Beraksi Lagi, Segini yang Hilang
Jadi, dia beranggapan, meningkatnya kasus kejahatan di Kota Depok merupakan keberanian masyarakat dalam melaporkan kasus kejahatan.
"Kalaupun dibilang iya, tidak mengubah ritme kehidupan di Depok kok. Orang berani keluar malam atau pergi ke tempat-tempat umum dengan menggunakan hiasan," tegas dia.
Ayahnanda penyanyi Idgitaf itu menjelaskan, banyak masyarakat yang mulai melakukan aktifitas pada malam hari di Tahun 2021. Mengingat, kasus Covid-19 sedikit mengendor.