RADARDEPOK.COM – Permasalahan sampah di Kota Depok semakin pelik ketika belum ada ramuan dalam mengentaskannya.
Baru-baru ini pemerintah kota (Pemkot) Depok memunculkan ide mengatasi sampah dengan menyewa insineratior atau alat pembakar sampah.
Lalu tahun depan juga membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipayung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca Juga: Kejari Depok Naikan Kasus Dana Hibah Pilkada Depok 2020, Cari Tersangka?
Solusi itu disebut-sebut sambil menunggu Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo bisa beroperasi.
Walikota Depok, Mohammad Idris belum lama mengatakan, sedang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menghabiskan sampah menggunakan insinerator. Pemkot Depok sudah menyiapkan anggaran untuk menyewa insinerator.
"Jadi semuanya akan kami tempuh, bantuan dari pemerintah pusat itu baru bisa diimplementasi tahun 2025. Karena tahun depan baru dibangun, kalau insinerator tinggal beli alatnya, duitnya ada," ujar dia.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Siswa Mesti Perdalam Ilmu Agama, Ini Maksudnya
Walikota juga membuka opsi menyewa insinerator dari perusahaan. Pemkot Depok akan membayar Rp300-500 per kilo sampah dalam sistem sewa tersebut. Misal, per kilo Rp500 atau Rp300, tinggal dikalikan.
“Kapasitas insinerator ini 20-30 ton per hari. Nah ini berarti memang harus ditempatkan di TPS tingkat kecamatan," ujar walikota. "Ini harus disosialisasikan, mau tidak masyarakat di tiap kecamatan dibuat mesin insinerator," kata dia.
Insinerator juga akan ditempatkan di TPA Cipayung guna meminimalkan bau. Pihaknya tengah menghitung dana untuk keperluan tersebut.
Baca Juga: Siap-siap Parkir Liar di Depok Bakal Kena Denda, Segini Taksirannya
"Bagusnya mesin tersebut ditaruh di TPA, sampah langsung masuk ke mesin, langsung habis sampai limbah cair. Ini yang akan kami lakukan. Lagi berhitung, kalkulasi uangnya, mudah-mudahan uangnya cukup. Kalau tidak cukup dengan APBD, kami akan cari CSR beberapa perusahaan," beber walikota.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menargetkan, penyewaan insinerator dapat dilakukan tahun ini. Menyewa insinerator lebih efektif dibandingkan membeli mesin tersebut.
"Paling tidak minimal dua insinerator. Kalau beli, risikonya nanti harus ada ongkos perawatan, merekrut operatornya, banyak hal yang harus kami lakukan," ujar dia.