utama

Permainan Berhadiah Bikin Melarat, Ini Sebabnya

Kamis, 3 Agustus 2023 | 19:28 WIB
Fenomena permainan berhadiah sedang marak. Justru bisa bikin melarat. Rugi besar. (Aldy Rama/Radar Depok)

A mengungkapkan, pinjaman yang ia ajukan kala itu senilai Rp500 ribu. Setelah itu ia kembali bermain. Strategi itu sempat berhasil. Ia meraih kemenangan senilai Rp1 juta. Rp500 ribu digunakannya untuk membayar pinjaman, dan Rp500 ribu lainnya kembali masuk ke deposit laman permainan berhadiah.

Ternyata harapannya tak seindah apa yang ia inginkan. Bukannya kembali untung, ia malah merugi kembali hingga modal Rp500 ribu sebelumnya itu kembali ludes.

Baca Juga: Warga Kota Depok harus Kunjungi 3 Tempat Wisata Bogor Gratis ini, Jaraknya cuma Sejengkal dari Stasiun

Dengan harapan yang sama, A kembali mengajukan pinjaman senilai Rp800 ribu. Namun nasibnya berbeda dengan sebelumnya. Kali ini ia kalah beruntun, hingga kembali mengajukan pinjaman dengan nominal yang lebih besar.

Saat itu kalah lagi. Tapi waktu itu masih penasaran dan terus mengajukan pinjaman namun melalui aplikasi lain senilai Rp1,2 juta,” terang dia.

Baca Juga: 10.181 Pelajar Kota Depok Disiram Rp5,1 Miliar, Cek Anda Dapat Bantuan Nggak!

Tekad itu membuahkan hasil. Dari dua pinjaman yang berbeda itu, ia berhasil mengembalikan modal bahkan meraup untung senilai Rp1 juta. Dari situ ia kembali mencoba terus menerus, hingga uang tabungan dan apa yang ia dapat dari permainan berhadiah itu kandas. Kembali tak tersisa.

Skema itu terus berulang. A selalu menggunakan jasa pinjaman untuk menutupi modal awal yang ia keluarkan, dan selalu kalah. Kembali meminjam lagi lewat aplikasi lain dan selalu kalah. Total akun pinjaman melebihi 10 aplikasi.

Baca Juga: 10.181 Pelajar Kota Depok Disiram Rp5,1 Miliar, Cek Anda Dapat Bantuan Nggak!

Pinjaman yang saya ajukan kalau dihitung hitung senilai Rp40 juta dalam tiga hari di berbagai aplikasi yang bebebeda,” kata A.

Pusing bukan kepalang, karena tak sanggup membayar. Tak lama berselang, penagih pinjaman pun menyambangi rumahnya, dan hal ini diketahui oleh orang tuanya. Mau tak mau, orangtuanya yang harus menanggung semuanya.

Pemain permainan berhadiah lainnya, Ra (25) mengaku, awal mula ia bermain permainan berhadiah ketika masih menempuh pendidikan SMA sekitar tahun 2015. Berbagai permainan berhadiah ia mainkan bersama rekannya.

Baca Juga: RSUD ASA Depok Gelar Lomba untuk Pegawai

Seiring berkembangnya zaman, Ra mulai berpindah ke ranah permainan berhadiah pada tahun 2020. Memainkan permainan berhadiah, dengan deposit awal yang ia gelontorkan senilai Rp100 ribu. Alasannya iseng semata.

Waktu itu sempat untung hingga Rp10 juta lebih,” kata warga Ratujaya tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB