Di sisi lain, ungkap dia, prestasi yang dimaksud Walikota Depok itu dapat mengarah kepada Kaesang yang merupakan pengusaha muda sekaligus Putra Presiden RI.
Baca Juga: Abdi Negara Terlilit Permainan Berhadiah : Merugi Ratusan Juta, Berujung Kekerasan
"Sementara kalau prestasi dalam hal usaha dan lainnya itu lebih mengarah kepada Kaesang," tutur Efriza.
Lain dari itu, Efriza menyoroti sikap Partai Demokratis Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Depok yang dinilai tidak tegas menentukan sosok untuk perhelatan Pilkada Depok mendatang.
Musababnya, kata dia, PDIP Kota Depok malah melirik Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri yang saat ini masih duduk sebagai birokrat di bawah kepemimpinan PKS Kota Depok.
Baca Juga: Berantas Permainan Berhadiah, Pratama Persada : Harus Blokir Domain Aplikasi
"Yang menarik adalah ada apa dengan PDIP, kenapa sudah memunculkan nama Kaesang kenapa sekarang ke Sekda Kota Depok, Supian Suri. Ini jadi pertanyaan kenapa tidak memunculkan calon kadernya saja," jelas Efriza.
Terpisah, Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai, mesin politik PKS Kota Depok sudah berjalan secara efektif selama kurang lebih 15 tahun.
Hal ini akan mempermulus langkah Imam Budi Hartono dalam perhelatan Pilkada mendatang.
Baca Juga: Idris-Imam Tepati Janji Kampanye Bangun Dua Madrasah Negeri di Depok
“Jika Kaesang berfikir untuk menang cukup dengan modal uang yang banyak itu keliru besar. Sebab masyarakat Depok secara umum menolak money politic,” ungkap dia.
Sebabnya, kata Ubedilah, sikap anti money politic itu dipengaruhi rasionalitas masyarakat Kota Depok. Pasalnya, tingkat pendidikan masyarakat Depok lebih banyak diatas rata-rata nasional yang masih setingkat SMP.
“Sementara Kota Depok termasuk daerah dengan tingkat pendidikan rata-rata cukup baik. Terlihat dari proporsi penduduk yang memiliki ijasah setara SMA menempati urutan terbesar yaitu sekitar 38,13 persen tahun lalu 34,38 persen,” ujar dia.
Baca Juga: Sekda Supian Suri Diincar Dua Partai Maju Pilkada Depok 2024
Sebelumnya, Pengamat Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana menuturkan, Walikota Depok Mohammad Idris tidak salah jika ingin mendukung wakil nya maju pada Pilkada 2024.