RADARDEPOK.COM – Cuaca di Kota Depok sedang tidak baik-baik saja. Kamis (9/2) siang misalnya, angin puting beliung sempat melumpuhkan sejumlah jalan akibat tiang listrik dan sejumlah pohon tumbang.
Akibat alam mengamuk itu, sedikitnya lima kecamatan terdampak hingga akhirnya atap belasan rumah roboh. Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tiga kedepan cuaca ekstem tersebut masih melanda Kota Belimbing ini.
Ketua Forum Koordinasi (FK) Tagana Kota Depok, Ahmad Supandi mengatakan, akibat dari angin kencang tersebut menyebabkan beberapa atap rumah terbang, pohon tumbang dan tiang listrik roboh. Beberapa kecamatan di Kota Depok melaporkan dampak tersebut. Yakni, Kecamatan Cipayung, Tapos, Sukmajaya, Bojongsari dan Sawangan.
Baca Juga: Perizinan Hunian Jepang Dipertanyakan, BBWSCC : IMB Harus Dikaji Ulang
"Kami langsung kerahkan anggota Tagana untuk asesmen ke lokasi yang terdampak akibat angin kencang," ujar Supandi kepada Harian Radar Depok, Kamis (9/2).
Akibat angin kencang tersebut, untuk sementara dari lima kecamatan tersebut, sejumlah atap rumah warga dan satu puskesmas roboh. Rinciannya, Kelurahan Jatijajar tiga KK, Kelurahan Sukatani tiga KK, Kelurahan Kalibaru satu KK, Kelurahan Duren Mekar satu KK, dan atap Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. "Di Kecamatan Tapos, Cipayung, Cilodong, Sukmajaya dan Bojongsari doniman atap rumah roboh," jelas dia.
Setelah asesmen, sambung Supandi, Tagana Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok bekerja sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) dengan memberikan bantuan logistik. Yaitu beras, mie instan, air mineral, dan lainnya. "Kami berikan kepada warga yang terdampak angin kencang hari ini (kemarin)," tutur dia.
Baca Juga: Dihantam Angin Puting Beliung, Jalan Raya Kalimulya Depok Lumpuh
Dia mengingatkan, masyarakat Kota Depok selalu siap siaga dan waspada. Karena cuaca tidak bisa diprediksi. Selain itu, jika ada kejadian bencana segera melaporkan ke pihak RT/RW atau kelurahan. Agar Tagana Dinsos kota dapat menindaklanjuti dari laporan tersebut. "Masa sekarang ini cuaca tidak bisa diprediksi. Kadang hujan kadang panas. Bahkan, angin kencang seperti hari ini yang kami rasakan" kata dia.
Sementara, Kepala stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari mengatakan, salah satu faktor terjadinya angin kencang tersebut adalah siklon tropis Freddy. Berada di Samudra Hindia Selatan, Jawa Timur dengan kecepatan 75 Knots (mencapai 140 km/jam) dan tekanan 970 milibar.
"Adanya siklon tropis ini, membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Indonesia. Sehingga menyebabkan peningkatan intensitas hujan dan peningkatan kecepatan angin permukaan terutama di wilayah Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur hingga wilayah Pulau Bali," jelas Indra kepada Harian Radar Depok, Kamis (9/2).
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Supir Online di Depok, Oknum Densus 88 Dipecat Tanpa Hormat
Dia mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya hujan lebat, dan peningkatan kecepatan angin permukaan yang bersifat lokal di sebagian wilayah Jawa Barat.
Tiga hari kedepan, sambung Indra, untuk wilayah Bogor, Bekasi, Indramayu dan Depok masih berpotensi terjadinya hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Pada rentang waktu antara menjelang siang hingga malam hari. "Kecepatan angin yang terjadi di Depok pada Kamis (9/2) yakni AWS UI 49.64 km/jam arah dari barat – barat daya pada pukul 10:50 WIB," tegas dia.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan pada Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Welman Naipospos mengatakan, dalam peristiwa tersebut ada beberapa titik Di Kota Depok yang terdampang angin puting beliung tersebut.
Artikel Terkait
Dua WNI Meninggal, 123 Orang Berhasil Dievakuasi
Perizinan Hunian Jepang Dipertanyakan, BBWSCC : IMB Harus Dikaji Ulang
Kota KOta di Turki Menjadi Puing dilihat dari Foto Satelit
Dihantam Angin Puting Beliung, Jalan Raya Kalimulya Depok Lumpuh
Jumat 10 Februari, Gunung Gede Pangrango dibuka Kembali Pasca Gempa Cianjur