Lahan Sekolah Rakyat Jasinga Bogor 11 Hektar, Siap Tampung Seribu Siswa

RADARDEPOK.COM-Kementerian Pekerjaan Umum  (Kemenpu) meminta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menyiapkan lahan untuk rencana pendirian Sekolah Rakyat di Kecamatan Jasinga.

“Betul ada rencana pembangunan Sekolah Rakyat dan yang mau bangun itu Kemenpu, cuma kita diminta untuk menyiapkan lahan," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Farid Maruf.

Baca Juga: 202 Pekerja Migran Indonesia Berangkat ke Korea Selatan dan Jerman, Ini Pekerjaan yang Digeluti

Dia menjelaskan bahwa lahan seluas 11 hektar yang diminta oleh Kemenpu sudah disiapkan. Lahan tersebut sekarang dalam proses pengkajian teknis.

”Sekolah Rakyat ini rencananya didirikan di Desa Sipak, untuk beberapa jenjang dari mulai SD, SMP dan SMA dengan kapasitas siswa sebanyak 1.000 orang," terangnya.

Baca Juga: Peringati HUT RI ke 80, RT4/22 Kelurahan Mekarjaya Depok anamkan Rasa Cinta Tanah Air

Farid Maruf menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan dibangun di lahan milik aset Pemkab Bogor. Pihaknya hanya menyiapkan lahan, untuk berapa besaran anggarannya menjadi kewenangan Kemenpu.

"Kalau untuk anggarannya kita ga tau, karena kita hanya diminta untuk menyiapkan lahan milik pemda saja,” terangnya.

Baca Juga: Seru Banget! Lomba Tradisional Warnai Perayaan Kemerdekaan di Lapas Cibinong

Terkait jumlah anak didik yang akan ditampung, Kepala Dinsos Kabupaten Bogor menerangkan tidak ada batasan kuota.

“Tidak ada batas (kouta), untuk rekrutmennya siswa itu kita mengambil dari dataset dan itu ada klasifikasi dari desil 1 dan desil 2 yang  masuk dalam kategori miskin ekstrem. Nah jadi kita mengecek di desil 1 dan desil 2 apakah keluarga itu punya anak usia sekolah, lalu kita sasar, sesuai tingkat sekolahnya, kalau orang tua nya setuju maka kita tarik ke sekolah rakyat,” sebutnya.

Baca Juga: Masih Ada Promonya! Manfaatkan Liburan Ceria di Taman Bunga Celosia Semarang

Farid Maruf pun menjelaskan kalau Sekolah Rakyat dihadirkan pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis dan berasrama, khususnya bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, dengan tujuan memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Program ini juga diharapkan dapat mendorong mobilitas sosial dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda,” ucapnya.***

Jurnalis : Achmad Kurniawan