Senin, 22 Desember 2025

Menteri LH : Segera Operasikan TPPAS Lulut Nambo! Diproyeksi 3 hingga 4 Bulan Sudah Bisa Melayani

- Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:20 WIB
Menteri LH Hanif Faisol Nurofik meninjau TPPAS Lulut-Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. (DOKUMEN KABAR BOGOR)
Menteri LH Hanif Faisol Nurofik meninjau TPPAS Lulut-Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. (DOKUMEN KABAR BOGOR)

RADARDEPOK.COM-Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, dibuat geram Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Selama satu dekade atau 10 tahun, Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo (Luna) di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, mangkrak, belum juga dioperasionalkan.

Baca Juga: Lomba Kemerdekaan Latih Kekompakan Siswa dan Guru di SMPN 26 Depok

"TPPAS Luna ini tentu diperlukan langkah-langkah operasional yang cepat dari pemerintah provinsi, karena memang ini pemerintahan baru. Kita harapkan segera dilakukan percepatan, di antaranya mengoperasionalkan teknologi RDF," ujar menteri di TPPAS Luna, Rabu (20/8/2025).

Menteri Hanif menilai keterlambatan pengoperasian fasilitas ini sudah menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Padahal, TPPAS Lulut-Nambo diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah dari empat kabupaten/kota di sekitar lokasi.

Baca Juga: Bisa Bercermin Pada Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi Minta Kepala Desa Membuka Ruang Rumahnya yang Bisa Dikunjungi Warga

Menurutnya, penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) sangat potensial di TPPAS Lulut-Nambo. Dua industri semen besar di sekitar lokasi siap menyerap hasil olahan RDF, sehingga dapat mempercepat solusi pengelolaan sampah sekaligus mendukung penyediaan energi alternatif ramah lingkungan.

"Bangunan sudah ada, tinggal ganti mesin. Katakanlah 3–4 bulan sudah bisa dioperasikan. Lokasinya juga sangat dekat, hanya sekitar 4 kilometer dari Indocement, yang kapasitasnya lebih dari 1.000 ton per hari,” jelas Menteri Hanif.

Baca Juga: Bayer Supply Center Healthcare Cimanggis Bukti Nyata Bayer Perkuat Peran Indonesia di Peta Industri Farmasi

Meski demikian, Menteri Hanif mengakui hambatan utama bersifat nonteknis. sehingga mendesak Pemprov Jabar segera mengambil langkah konkret agar percepatan operasional dapat segera terwujud.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menyampaikan bahwa Pemprov Jabar telah mengakhiri kerja sama lama terkait proyek TPPAS Lulut-Nambo.

Baca Juga: Pembangunan Jawa Barat Fokus pada Tiga Hal, Dedi Mulyadi: Perlu Dukungan Seluruh Masyarakat

"Pada 22 Juli 2025, gubernur sudah menyampaikan surat pengakhiran kerja sama. Sekarang ini kami sedang melakukan audit bersama BPKP Jabar untuk menilai aset-aset yang ada di Nambo," kata Ai.

Pihaknya akan segera merumuskan mekanisme kerja sama baru sesuai arahan Menteri LH. Ia membuka peluang menggandeng PT Indocement sebagai mitra strategis.

Baca Juga: DPRD Apresiasi Rencana Pemkab Bogor Beri Bantuan Peningkatan Sarpras Madrasah dan Ponpes

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X