RADARDEPOK.COM-Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, dibuat geram Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selama satu dekade atau 10 tahun, Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo (Luna) di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, mangkrak, belum juga dioperasionalkan.
Baca Juga: Lomba Kemerdekaan Latih Kekompakan Siswa dan Guru di SMPN 26 Depok
"TPPAS Luna ini tentu diperlukan langkah-langkah operasional yang cepat dari pemerintah provinsi, karena memang ini pemerintahan baru. Kita harapkan segera dilakukan percepatan, di antaranya mengoperasionalkan teknologi RDF," ujar menteri di TPPAS Luna, Rabu (20/8/2025).
Menteri Hanif menilai keterlambatan pengoperasian fasilitas ini sudah menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Padahal, TPPAS Lulut-Nambo diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah dari empat kabupaten/kota di sekitar lokasi.
Menurutnya, penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) sangat potensial di TPPAS Lulut-Nambo. Dua industri semen besar di sekitar lokasi siap menyerap hasil olahan RDF, sehingga dapat mempercepat solusi pengelolaan sampah sekaligus mendukung penyediaan energi alternatif ramah lingkungan.
"Bangunan sudah ada, tinggal ganti mesin. Katakanlah 3–4 bulan sudah bisa dioperasikan. Lokasinya juga sangat dekat, hanya sekitar 4 kilometer dari Indocement, yang kapasitasnya lebih dari 1.000 ton per hari,” jelas Menteri Hanif.
Meski demikian, Menteri Hanif mengakui hambatan utama bersifat nonteknis. sehingga mendesak Pemprov Jabar segera mengambil langkah konkret agar percepatan operasional dapat segera terwujud.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menyampaikan bahwa Pemprov Jabar telah mengakhiri kerja sama lama terkait proyek TPPAS Lulut-Nambo.
Baca Juga: Pembangunan Jawa Barat Fokus pada Tiga Hal, Dedi Mulyadi: Perlu Dukungan Seluruh Masyarakat
"Pada 22 Juli 2025, gubernur sudah menyampaikan surat pengakhiran kerja sama. Sekarang ini kami sedang melakukan audit bersama BPKP Jabar untuk menilai aset-aset yang ada di Nambo," kata Ai.
Pihaknya akan segera merumuskan mekanisme kerja sama baru sesuai arahan Menteri LH. Ia membuka peluang menggandeng PT Indocement sebagai mitra strategis.
Baca Juga: DPRD Apresiasi Rencana Pemkab Bogor Beri Bantuan Peningkatan Sarpras Madrasah dan Ponpes
Artikel Terkait
16 Ton Sampah Depok Diuji Coba Buang ke TPPAS Lulut Nambo, Tinggal Tunggu JBL Memastikan Mulai Reguler Buang ke Nambo
M Faizin Minta Segera Aktivasi TPPAS Lulut Nambo dan Legok Nangka untuk Tangani Sampah Kota Depok
Sampah Warga Depok Mulai Dibuang ke TPPAS Lulut Nambo : Segini Jatahnya untuk Fase Pertama
TPPAS Lulut Nambo Sudah Terima 511.300 Ton Sampah dari Depok
Operasional TPPAS Lulut Nambo Disetop, Kabupaten Bogor Fokus di TPA Galuga