RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji memperbaiki bangunan Pondok Pesantren Al Barosi yang Kampung Rawasedek RT1/4 Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Sebagian gedung fasilitas pendidikan keagamaan tersebut mengalami kerusakan terdampak longsor pada Sabtu (5/7/2025). Bahkan salah satu santrinya, MR meninggal dunia karena tertimbun longsor.
Menurut gubernur yang karib dengan sapaan Bapak Aing bangunan Ponpes Al Barosi kurang strategis. Apalagi bagian dapurnya. Sebab tempat santri memasak itu terlalu mepet dengan aliran sungai.
Baca Juga: Atlet Catur Asal Bogor Selangkah Lagi Raih Gelar Grand Master
“Nanti kita pikirkan agar tidak terlalu mepet ke susukan (aliran air) supqyq mundur sedikit. Urusan dapur mundur tanggung jawab gubernur,” ujar Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi longsor di Kampung Rawasedek RT 01/04 Desa Megamendung, Senin (7/5/2025) malam.
Gubernur Jabar mengatakan, tujuan dapur ponpes diperbaiki bergeser dari aliran kali untuk memberikan ruang lebih besar untuk air melintas. Sehingga kedepan insiden serupa tidak terjadi lagi.
“Keinginan saya hutannya kembali lebat saluran airnya lebar dan dalam, warga punya rumah yang tahan terhadap bencana,” kata KDM.
Baca Juga: Ketua NPCI Bogor Apresiasi Pelatihan Lisensi Pelatih Fisik
Sementara terkait bencana alam di kawasan Puncak yang kembali berulang akibat maraknya bangunan rumah tinggal, vila dan lainnya di area resapan air, Dedi Mulyadi menyatakan melakukan perubahan tata ruang secara menyeluruh.
Upaya ini untuk mengatasi krisis lingkungan dan mencegah bencana yang makin kerap terjadi akibat kerusakan fungsi kawasan. Kata Bapak Aing, perubahan tata ruang bukan lagi wacana, melainkan kebutuhan mendesak.
“Di Bogor, daerah rawan bencana dan resapan air diubah menjadi tempat wisata dan permukiman. Tanpa ada perubahan tata ruang, bencana akan terus terjadi,” tandasnya.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan