“Kalau kata saya mah ini bagus, selagi anak masih aman. Karena tidak semua anak bisa makan dengan baik di rumah, jadi dengan MBG gizinya lebih terpantau,” pungkas Kepala SDN Pasirangin 02.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty memastikan, ketiga siswa tersebut sudah diperbolehkan pulang, dan akan melakukan rawat jalan.
“Perlu kami sampaikan bahwa ketiga anak ini, saat ini sudah diperbolehkan untuk menjalani rawat jalan dari RSUD Idham Chalid Ciawi,” ungkapnya.
Baca Juga: Bruriram, Kafe Etetik Baru di Lembang Bandung Nuansa Hutan Pinus, Wajib Mampir!
Fusia yang juga menjabat sebagai Plt Dirut Idham Chalid Ciawi menjelaskan, secara keseluruhan kondisi ketiga siswa stabil dan hasil pemeriksaan laboratorium mereka berada dalam batas normal.
Dia mengungkapkan bahwa diagnosis sementara menunjukkan gangguan pencernaan, namun penyebab pastinya masih harus ditelusuri.
Meski begitu pihaknya sedang menanti hasil laboratorium untuk membuktikan terkait keracunan atau tidaknya.
Dilanjutkannya, mual muntah dan lemas itu bisa terjadi pada anak-anak yang alami gangguan pencernaan, jadi kondisinya tidak khas itu keracunan makanan.
"Tidak khas itu berarti gejala-gejala tersebut juga bisa terjadi yang kaitannya dengan penyakit lain. Hanya, untuk memastikannya, kita pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan tersebut," ungkapnya.
Memang ketiga anak tersebut mengalami muntah dan mual usai menyantap MBG. Namun Dinkes belum bisa memastikan penyebab siswa itu mual dan muntah.
“Untuk kepastian apakah itu karena keracunan makanan atau bukan, itu nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan lab sampel muntahan dan makanan. Itu nanti dua minggu lagi diketahui (hasil lab),” terangnya.
Fusia menambahkan menu MBG yang dikonsumsi tiga siswa berasal dari SPPG yang sama. Dia mengatakan di SD tersebut ada 107 orang yang menyantap MBG.
"Jadi, kalau di sekolah itu yang makan makanan yang sama itu ada 107 orang. Lalu, dari sekitar 9 sekolah, ada sekitar 2.012 penerima MBG, dengan SPPG yang sama, tetapi yang alami gejala itu tiga itu, hanya tiga orang. Jadi kita belum bisa pastikan apakah itu karena keracunan makanan atau bukan," katanya.