RADARDEPOK.COM-Gong Si Bolong memang menjadi salah satu ikon Kota Depok. Alat tradisional Kota Depok yang bertengger di Jalan Raya Tanah Baru, Kecamatan Beji, ditemukan tahun 1648 oleh Jimin ditengah kesunyian persawahan.
Laporan : Atfal Rida
Siang itu, ketika Radar Depok mendatangi rumah seorang pewaris musik tradisional khas Depok yang bernama Kong Buang Jayadi di Jalan Raya Tanah Baru, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Dengan wajah yang penuh antusias Kong Buang menceritakan asal mula penemuan Gong Si Bolong.
Dengan menggunakan kaos dan peci berwarna emas Kong Buang mengatakan sekitar tahun 1648 di Kampung Tanah Baru, Depok. Ada seorang tokoh agama bernama Jimin yang kala itu sedang berjalan di area persawahan, tiba tiba dikejutkan dengan lantunan suara gamelan. "Setelah dicari cari sumber suaranya itu, Jimin menemukan seperangkat gamelan yang tertimbun di tanah dengan susunan rapi," kata Kong Buang, Rabu (3/1).
Baca Juga: Tahun Baru 2024 Antara Kecemasan dan Harapan : Refleksi Atas Dinamika Politik Menuju Pilpres 2024
Setelah menemukan alat musik tradisional itu, dengan berani Jimin membawa gamelan yang terdiri atas gong dan gendang pulang ke rumahnya kemudian diberi nama Si Gledek dan Bende.
“Pertama-tama oleh Pak Jimin, setelah beliau meninggal perawatan dilanjutkan ke Pak Anim, diteruskan ke Pak Jerah, lalu pindah ke anaknya, Saning. Sepeninggal Saning perawatan beralih ke Nenek Asem, lalu pindah ke Pak Iyot, pindah ke Haji Bahruddin kemudian ke Pak Kamsa Atmaja. Setelah Pak Kamsa meninggal, saya diberi amanat pada tanggal 30 Januari 2007 lalu, untuk merawatnya,” kata Kong Buang dengan penuh semangat.
Kong Buang mulai menekuni alat musik khas Depok ini sejak tahun 1952 ketika dirinya masih berada di bangku Sekolah Rakyat yang saat ini menjadi Sekolah Dasar.
"Kesenian Gong Si Bolong memerlukan setidaknya 13 orang setiap kali pentas. Selain menampilkan tarian jaipong, kesenian Gong Si Bolong juga bisa dipadu dengan wayang kulit, wayang betawi, ataupun wayang golek," ujar Kong Bolong.
Di dalam sebuah kamar yang berada di lantai dua rumah Kong Buang, disinilah Gong Si Bolong yang asli sejak tangan pertama berada. Selain Gong Si Bolong, terdapat pula beberapa alat kesenian gamelan yang tersusun rapi di dalam kamar tersebut.
“Yang asli ya disini, dipakek kalau ada acara-acara tertentu aja. Gamelan yang ada di ruangan bersama Gong Si Bolong, adalah pemberian Provinsi Jawa Barat,” ucap Kong Buang.
Kong Buang mengatakan Gong Si Bolong telah ditetapkan sebagai warisan budaya Takbenda (WBTb) dalam Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2021. Namun dia mengatakan saat ini sudah sedikit peminat musik tradisional. "Anak muda semakin sedikit yang tertarik dengan kesenian daerah,” kata Kong Buang.
Kong Buang berharap anak muda khusunya yang ada di Kota Depok bisa lebih tertarik dalam mempelajari dan melestarikan musik tradisional Gong Si Bolong.
Baca Juga: Serapan Anggaran Disrumkim Kota Depok Capai 97,14 Persen, Ini Pembangunan yang Digarap
Artikel Terkait
Gong Si Bolong Resmi Ditetapkan Sebagai WBTB
Tugu Gong Si Bolong Direlokasi, Ini Respon Warga Kecamatan Beji
Tugu Gong Si Bolong Depok Direlokasi
LKD Siap Memajukan Kebudayaan Depok : Keluarkan Film Gong Si Bolong Buat Ikut Festival
Film Gong Si Bolong Tampil di Universitas Indonesia, Nuroji : Aset Budaya jadi Destinasi Wisata
Intip Keseruan Depok Ethnic Fashion Festival (DEFF) 2023, Puluhan Model dan Desainer Pamer Kreasi : Gong Si Bolong Pukau Penonton, Ini Kata Sekda