RADARDEPOK.COM - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ingkat Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, secara resmi dibuka pada Rabu (17/1). Diskusi Musrenbang ini, untuk menentukan berbagai proyek yang akan digarap pada tahun depan.
Laporan : Aldy Rama
Diskusi Musrenbang ini pada dasarnya harus melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang ada. Usulan dan masukan diberikan tiap perwakilan pengurus lingkungan yang ada.
Keinginan dan harapan di tiap lingkungan masyarakat, diutarakan kepada para anggota dewan, aparatur kelurahan, camat, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang hadir di depan para peserta Musrenbang.
Apa yang diutarakan masyarakat dalam Musrenbang ini, tentunya mencakup berbagai permasalahan yang tak kunjung tuntas di lingkup masyarakat. Speeti halnya permasalahan sampah dan banjir.
Dengan harapan, apa yang disampaikan ini dapat segera diselesaikan dengan solusi yang jelas dan dapat diterima oleh masyarakat.
Dicky Mahyudin, selaku Lurah Tanah Baru turut hadir sebagai pembiacara. Ia membeberkan beberapa menu wajib dan menu pilihan dalam Musenbang untuk anggaran tahun 2025, sebagai titik fokus kegiatan nantinya.
Dalam usulan dana kelurahan menu wajib tersebut. Titik fokus kegiatan di Tanah Baru untuk tahun 2025 meliputi penanganan sampah berbasis masyarakat, stunting, kota sehat, Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Kampung Caraka), pembangunan Posyandu, dan infrastruktur (pembangunan drainase, tangki septik, dan sumur resapan).
Adapun, usulan dana kelurahan dalam menu pilihan meliputi penanganan sampah berbasis masyarakat, kota layak anak, jalan lingkungan, pelatihan kompetensi, hingga pelatihan budidaya.
"Namun titik fokus kami untuk tahun 2025 ada pada penanganan sampah. Khususnya terhadap wilayah RW7, merupakan wilayah yang rentan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah liar," ungkap Dicky Mahyudin.
Untuk mengatasi ermasalahan sampah yang ada di lingkup Tanah Baru. Dicky Mahyudin membeberkan sejumlah inovasi, misalnya dengan mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah dari sekarang.
"Rencananya, kami juga akan membudidaya maggot. Karena maggot juga dapat dimanfaatkan untuk mengurai sampah dengan cepat. Inovasi ini akan kami hadirkan, sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah," demikian Dicky Mahyudin menandaskan.***
Artikel Terkait
Kelurahan Cisalak Depok Kejar Pembangunan Non Fisik di Musrenbang 2025, Berikut Rincian Lengkapnya
Perempuan Berbobot 150 Kg di Depok Dievakuasi ke Rumah Sakit
Musrenbang Jatimulya Depok Bidik Pemberdayaan Masyarakat, Ini yang Mau Dilakukan
Retribusi Sedot Tinja Via IPLT Depok Naik, Ini Rincian Penyesuaian Tarifnya
Di Musrenbang Kelurahan Pangkalanjati Depok, Fisik Dianggarkan Rp1,2 Miliar dan Non Fisik Rp1,3 Miliar
Musrenbang Serua Depok Bahas Kenaikan Insentif RT/RW
Tergerus Banjir, Halaman Rumah Warga Pontir Depok Ambles