Senin, 22 Desember 2025

Perjalanan Karir Kapolsek Cimanggis, Kompol Judika Sinaga, Anak Petani Asal Medan yang Kini Perwira Polri : Bagian 1

- Senin, 22 Januari 2024 | 09:00 WIB
Kompol Judika Sinaga (kiri) usai melaksanakan apel di Polres Metro Jakarta Barat. (DOK.PRIBADI)
Kompol Judika Sinaga (kiri) usai melaksanakan apel di Polres Metro Jakarta Barat. (DOK.PRIBADI)

RADARDEPOK.COM-Genap sebulan, Kompol Judika Sinaga menjabat sebagai Kapolsek Cimanggis, berbagai kasus kriminal yang berada di wilayah hukumnya, yaitu Kecamatan Cimanggis dan Kecamatan Tapos berhasil ia selesaikan.

Laporan : Andika Eka Maulana

Tak pernah terpikirkan di benak Kompol Judika Sinaga, yang saat ini menjadi seorang perwira menengah Polri. Pasalnya, ia hanya lah seorang anak petani serabutan di sudut Kota Medan, Sumatra Utara.

Baca Juga: Gerak Cepat, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Pastikan Tangani Jembatan Amblas di RW3 Bojongsari

Kehidupanya terbilang tidak bisa tercukupi. Bahkan Kompol Judika Sinaga mengaku ketika makan tidak pernah merasa kenyang. Sebab, harus berbagi kepada anggota keluarganya yang berada di rumah.

Kompol Judika Sinaga merupakan anak ke5 dari 8 bersaudara. Hal ini yang membuat dirinnya bertekat untuk mengubah nasibnya. Agar bisa membantu keluarga berkehidupan yang layak.

Tuntutan dan keberanian membawa kehidupanya menjadi berubah drastis. Dengan bermodalkan Ijazah SMA. Kompol Judika Sinaga memberanikan diri merantau ke Ibu Kota Jakarta pada 1992.

Perjalanan perantauanya juga bukanlah hal yang mudah, Kompol Judika Sinaga harus menumpang truk barang dari Medan hingga Jakarta, yang menempuh perjalanan hingga lima hari lima malam.

Baca Juga: Rini Soemarno Suarakan Prabowo Presiden 2024, Ajak Anggota MDS Coop Ikut Mendukung

“Saya harus duduk di belakang, sekalian jagain barang dari okmum banjing loncat dengan kondisi jalan sumatra pada 1992 masih rawan,” ujar Kompol Judika Sinaga saat di wawancarai Harian Radar Depok.

Jiwa mudanya, tak membuat gentar Kompol Judika Sinaga dalam perjalanan perantauanya tersebut. Dalam pikiranya, hanya bagaimana ia bisa sampai ke Ibu Kota Jakarta untuk mengadu nasibnya.

“Dalam perjalanan selama itu, saya diberi makan oleh supir truk, tetapi saya harus jaga barang di truk tersebut hingga aman,” ungkap dia.

Kedatanganya ke Ibu Kota Jakarta juga untuk menghampiri saudara kandungnya, yang telah dulu merantau mengadu nasib, yang juga berjasa dalam kehidupanya dalam menitik karir di kepolisian.

Baca Juga: Peran Muslimat NU dalam Pembangunan Karakter Bangsa

“Saya di Jakarta sangat didukung oleh saudara saya menjadi polisi, sebab sebelumnya ia telah mendaftar polisi. Namun gagal,” kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X