RADARDEPOK.COM-Kemauan keras Naila Novaranti dalam meraih prestasi di dunia olahraga terjun payung, tidak main-main. Dia sempat mengalami berbagai insiden yang berujung pada patah tulang. Namun, Naila Novaranti tak henti-hentinya berlatih demi mewujudkan impiannya.
Laporan : Gerard Soeharly
Belasan tahun yang lalu, Naila Novaranti mulai mengudara. Setelah melewati berbagai rentetan latihan, dia mulai terjun dari ketinggian ribuan kaki pada Tahun 2009. Tidak ada ketakutan berarti yang dirasakannya saat pertama meloncat dari ketinggian.
Dari ketinggian sekira 7.000 kaki itu, Naila Novaranti memberanikan diri untuk lompat ke daratan. Tentu, sekujur tubuhnya telah dilengkapi dengan berbagai macam alat seperti kacamata khusus, pakaian lengkap, hingga parasut.
Sejauh matanya memandang, hanya terlihat hamparan gedung, permukiman, dan titik mendarat. Bagi Naila Novaranti, semua itu terekam sangat indah, namun dia harus mengontrol agar sebisa mungkin mendarat pada titik yang telah ditentukan.
Awalnya, tidak semua pendaratan yang dilakukan Naila Novaranti itu berjalan mulus. Tidak jarang, perempuan berwajah manis itu harus berhadapan dengan sejumlah insiden. Beberapa diantaranya, membuat Naila Novaranti mengalami cidera berat seperti patah tulang.
Bukan sekali dua kali, cidera itu hampir merata ke seluruh tubuhnya. Tetapi, Naila Novaranti bersyukur dapat melewati masa-masa kelam tersebut dengan baik.
Baca Juga: Harga Meroket, Stok Beras di Depok Dibatasi
"Kalau cedera mah, operasi sudah. Tulang belakang pernah pecah, tulang iga saya juga sudah pernah bolong, lutut saya pernah operasi, tulang tangan saya juga pernah patah," ungkap Naila Novaranti dalam wawancara ekslusif bersama Radar Depok, beberapa waktu lalu.
Sebelum mengalami insiden tersebut, Naila Novaranti sudah lebih dulu melakukan antisipasi dengan mencukupi dengan cara menjaga kesehatan dari luar dan dalam. Sehingga, dapat meminimalisir kemungkinan cedera yang berlarut-larut.
Dalam kesempatan itu, Naila Novaranti juga membagikan caranya merawat diri untuk meminimalisir kemungkinan cedera. Termasuk, konsumsi makanan yang dapat menambah daya tahan tubuhnya.
"Jadi, banyak orang berpikir, saat kita luka itu baru kita rawat, baru minum obat yang benar, minum vitamin yang benar," ujar Ranti Novaranti.
Baca Juga: Aliansi BEM Bersama MWA UI Serukan Pemilu Netral, Siap Kawal Pesta Demokrasi Hingga Tuntas
Tahun 2015, jebolan United States Parachute Association (USPA) itu mendapatkan prestasi pertamanya dalam kejuaraan Terjun Payung Internasional yang di gelar di Amerika Serikat.
Artikel Terkait
Mahir Terjun Payung dan Jago Bikin Rendang Jengkol
Emas Terjun Payung Perbaiki Peringkat Depok
Tiga Terjun Payung Depok Melaju ke Semifinal PON XX
Atlet Terjun Payung Depok Sumbang Juara di PON, Ternyata Ini Sosok Dibalik Keberhasilannya
Selami Pelatih Terjun Payung Kota Depok Sang Juara Dunia, Naila Novaranti, Karyawan Perusahaan Parasut hingga Telurkan Atlet Mental Juara : Bagian 1