Senin, 22 Desember 2025

Salat Idul Adha di Lapangan Kamboja Depok : Dibanjiri 3.000 Jemaah, Tepis Isu Depok Intoleran

- Selasa, 18 Juni 2024 | 10:00 WIB
KHUSYUK : Jemaah saat melaksanakan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di Lapangan Kamboja, Pancoranmas, Kota Depok, Senin (17/6). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
KHUSYUK : Jemaah saat melaksanakan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di Lapangan Kamboja, Pancoranmas, Kota Depok, Senin (17/6). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Jemaah Kota Depok melaksanaan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di berbagai lokasi. Salah satunya, berlangsung di Lapangan Kamboja milik Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (LCC), tepatnya di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Depok, Pancoranmas, Kota Depok, Senin (17/6).

Baca Juga: UI dan UITM Malaysia Tingkatkan Ilmu Pariwisata Mahasiswa

Tercatat ada sekitar 3.000 jemaah melaksanaan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di Lapangan Kamboja milik Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (LCC), di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Depok. Hal ini, merupakan bentuk harmonisasi dan toleransi antar umat beragama.

Mayoritas jemaah yang melaksanakan salat di lapangan tersebut merupakan masyarakat Kota Depok yang tersebar dari berbagai wilayah. Namun, ada juga jemaah dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Depok.

Baca Juga: Idul Adha, The Park Sawangan Depok Berbagi Hewan Kurban

Ketua DPD LDII Kota Depok, Chairul Baihaqi mengungkapkan, Salat Idul Adha di Lapangan Kamboja atau di depan GBI Depok ini, sudah diselenggarakan sejak sekitar 29 tahun yang lalu, bekerjasama dengan jemaat nasrani yang ada di sekitar gereja.

"Untuk lapangan kami pinjam dari Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, bekerjasama dengan GBI beserta masyarakat di sekitar sini, dan ini sudah terjalin hampir 29 tahun," ungkap Chairul Baihaqi.

Baca Juga: FOTO Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Menjadi Khatib Salat Idul Adha 1445 H

Salat Idul Adha yang dilaksanakan ini, juga merupakan bentuk kerjasama LDII dengan berbagai lintas sektor, terutama kepada berbagai agama yang ada di sekitar GBI Depok. Seperti Protestan dan Katolik.

Ini sebagai wujud toleransi dan harmonisasi antar agama di Depok. Menepis isu bahwa Depok intoleran," terang Chairul Baihaqi. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X