Senin, 22 Desember 2025

Hartati, Sang Koreografer, Seniman, dan Budayawan, Sejak Kuliah di IKJ Sudah ke Mancanegara : Bagian 2

- Senin, 1 Juli 2024 | 07:00 WIB
Hartati sedang mengajar tari
Hartati sedang mengajar tari

Baca Juga: Saksikan Film End of A Gun di Bioskop Trans TV malam Ini

Dalam menggarap project sebuah karya tari, bahkan Hartati dan kelompok tarinya sempat tinggal di sebuah kampung di suatu daerah hingga berhari-hari. Semua tak lepas agar karyanya benar-benar bukan semata gerak tari. Karena itu, sekali lagi dibutuhkan riset.

"Untuk mendapatkan nyawa dari sebuah karya tari, kita harus faham karakter budaya masyarakat. Jadi saat karya tari itu tercipta dan ditampilkan, karakter karya tari tersebut akan muncul, dan penarinya juga bisa tampil maksimal dengan penuh penjiwaan," kata Hartati.

Sebagai seorang koreografer asal Minang, Hartati pun dikenal akan ciri gerakan tradisi Minang yang dimilikinya, seperti pencak silat dan randai yang diasahnya saat ia bergabung dengan kelompok tari Gumarang Sakti. Selama 20 tahun di kelompok tersebut, Hartati banyak belajar mengenai idiom gerak, dasar koreografi, dan keterlibatan tradisi sebagai kekuatan tari kontemporer Indonesia.

Baca Juga: Memang Sebagus Ini View nya! Tempat Wisata di Brebes, Rekomendasi untuk Liburan Keluarga, Ada Kolam Renang Hingga Penginapan

"Disini ada soal gerak langkah. Biasanya tari minang itu kan gerakkannya rampak, keras plak..plak.. tapi di sini saya hilangkan kerasnya, jadi lebih halus. Meski begitu tetap kuat," kata Hartati.

Koreografer lulusan IKJ ini telah menghasilkan sejumlah karya diantaranya adalah Suap (1997), Sayap yang Patah (2001), Membaca Meja (2002), Ritus Diri (2004), Hari Ini (2007), In(Side) Sarong, In(Sight) Sarong (2007), In/Out (2009), Serpihan Jejak Tubuh (2012), Wajah (2013) dan Wajah #2 (2017). ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X