Senin, 22 Desember 2025

Geliat HMI PMO Perjuangan UIKA Soal Kekerasan Anak : Disorot Komnas PA, Harus Berkaca dari Kejadian Sebelumnya

- Jumat, 2 Agustus 2024 | 12:25 WIB
KOMPAK : Foto bersama Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelemat Organisasi (HMI-PMO) Perjuangan, pada Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. (DOKUMENTASI NARASUMBER )
KOMPAK : Foto bersama Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelemat Organisasi (HMI-PMO) Perjuangan, pada Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. (DOKUMENTASI NARASUMBER )

RADARDEPOK.COM-Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu masalah sosial yang serius dan mendesak di Indonesia. Fenomena ini, tidak hanya mencakup kekerasan fisik. Tetapi juga kekerasan psikologis, seksual, dan penelantaran. Anak-anak sebagai kelompok yang rentan, sering kali menjadi korban dari perilaku kekerasan ini. Baik di dalam rumah tangga, lingkungan sekolah, maupun di tempat lain.

Laporan : Aldy Rama

Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelemat Organisasi (HMI PMO) Perjuangan, pada Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengecam keras, atas kasus kekerasan anak yang masih saja terjadi di Kota Depok.

Baca Juga: Perempuan Kepala Keluarga Terima 53 Alat Masak dari Pemkot Depok, Imam Budi Hartono : Bantuan Akan Rutin Dilakukan

Karena faktanya, masih saja ada kasus kekerasan yang dialami oleh anak di Kota Depok. Seperti yang terjadi belum lama ini di Day Care Wensen School , Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, 24 Juli 2024.

Dalam kasus yang terjadi. HMI PMO UIKA menilai, Pemkot Depok seakan tidak berkaca pada tahun-tahun sebelumnya. Dikutip KBR68H, Jakarta-Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat kasus kekerasan terhadap anak di Depok mengalami peningkatan.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, kasus kekerasan di Depok mencapai 567 dari total 2.600 lebih kasus kekerasan terhadap anak di Jabodetabek. Sebab itu, Kota Depok berada diperingkat dua, setelah sebelumnya berada di peringkat empat untuk daerah dengan kekerasan anak tertinggi.

Baca Juga: Operasi Patuh Jaya di Depok : Kecelakaan Lalu Lintas Turun 51 Persen, Simak Hasil Lengkapnya

Seharusnya, Pemkot Depok melakukan pembenahan dan evaluasi dengan memperkuat pengawasan serta penindakan, terhadap kasus-kasus kekerasan anak yang ada di Kota Depok, agar masyarakat merasa nyaman, tanpa dihantui rasa kekhawatiran terhadap anak-anak mereka.

Kritikan tajam datang dari Sekretaris Umum HMI-MPO Komisariat Perjuangan UIKA. Dalam pernyataan resminya, Silvi Sayyidatun Nisa selaku kader HMI-MPO yang berasal dari Kota Depok menegaskan, seharusnya Pemkot Depok malu karena gagal dalam mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap anak, yang akhir-akhir ini marak terjadi.

“Walikota Depok harus mengevaluasi perihal pencegahan, serta penindakan terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak ini, agar Kota Depok dapat menjadi kota yang ramah anak,” ujar Silvi Sayyidatun Nisa.

Baca Juga: Cuma Modal Tahu, Bisa Jadi Nugget Tahu Pedas yang Enak Buat Ide Jualan Loh

Dari rentetan kasus kekerasan anak yang terjadi. HMI-MPO Perjuangan UIKA mengambil sikap tegas

untuk mendesak Walikota Depok dalam beberapa tuntutan. Pertama, menuntut Walikota Depok bertanggung jawab atas kegagalan dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak di Kota Depok.

Kedua, meminta Walikota Depok untuk segera membentuk tim perlindungan anak di tingkat RT dan RW. Ketiga, meminta Pemkot Depok untuk melakukan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak secara masif dan terstruktur di Kota Depok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X