RADARDEPOK.COM-Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu masalah sosial yang serius dan mendesak di Indonesia. Fenomena ini, tidak hanya mencakup kekerasan fisik. Tetapi juga kekerasan psikologis, seksual, dan penelantaran. Anak-anak sebagai kelompok yang rentan, sering kali menjadi korban dari perilaku kekerasan ini. Baik di dalam rumah tangga, lingkungan sekolah, maupun di tempat lain.
Laporan : Aldy Rama
Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelemat Organisasi (HMI PMO) Perjuangan, pada Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengecam keras, atas kasus kekerasan anak yang masih saja terjadi di Kota Depok.
Karena faktanya, masih saja ada kasus kekerasan yang dialami oleh anak di Kota Depok. Seperti yang terjadi belum lama ini di Day Care Wensen School , Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, 24 Juli 2024.
Dalam kasus yang terjadi. HMI PMO UIKA menilai, Pemkot Depok seakan tidak berkaca pada tahun-tahun sebelumnya. Dikutip KBR68H, Jakarta-Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat kasus kekerasan terhadap anak di Depok mengalami peningkatan.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, kasus kekerasan di Depok mencapai 567 dari total 2.600 lebih kasus kekerasan terhadap anak di Jabodetabek. Sebab itu, Kota Depok berada diperingkat dua, setelah sebelumnya berada di peringkat empat untuk daerah dengan kekerasan anak tertinggi.
Baca Juga: Operasi Patuh Jaya di Depok : Kecelakaan Lalu Lintas Turun 51 Persen, Simak Hasil Lengkapnya
Seharusnya, Pemkot Depok melakukan pembenahan dan evaluasi dengan memperkuat pengawasan serta penindakan, terhadap kasus-kasus kekerasan anak yang ada di Kota Depok, agar masyarakat merasa nyaman, tanpa dihantui rasa kekhawatiran terhadap anak-anak mereka.
Kritikan tajam datang dari Sekretaris Umum HMI-MPO Komisariat Perjuangan UIKA. Dalam pernyataan resminya, Silvi Sayyidatun Nisa selaku kader HMI-MPO yang berasal dari Kota Depok menegaskan, seharusnya Pemkot Depok malu karena gagal dalam mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap anak, yang akhir-akhir ini marak terjadi.
“Walikota Depok harus mengevaluasi perihal pencegahan, serta penindakan terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak ini, agar Kota Depok dapat menjadi kota yang ramah anak,” ujar Silvi Sayyidatun Nisa.
Baca Juga: Cuma Modal Tahu, Bisa Jadi Nugget Tahu Pedas yang Enak Buat Ide Jualan Loh
Dari rentetan kasus kekerasan anak yang terjadi. HMI-MPO Perjuangan UIKA mengambil sikap tegas
untuk mendesak Walikota Depok dalam beberapa tuntutan. Pertama, menuntut Walikota Depok bertanggung jawab atas kegagalan dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak di Kota Depok.
Kedua, meminta Walikota Depok untuk segera membentuk tim perlindungan anak di tingkat RT dan RW. Ketiga, meminta Pemkot Depok untuk melakukan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak secara masif dan terstruktur di Kota Depok.
Artikel Terkait
Giat HMI Cabang Depok untuk Pendidikan Politik Dukung Pemilu Jujur dan Adil, Adakan Sekolah Pemilu dan Demokrasi
19 Komisariat HMI Ngumpul di Margonda
Mantan Ketum PB HMI Salah Satu Penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh
75 Tahun HMI, Airlangga : Banyak Tokoh Bangsa Lahir dari HMI
Posyandu Mawar RW5 PJB Terbaik Se-Depok Versi Survey Publik HMI
Kumhankam PB HMI Desak MKMK Kembalikan Jabatan Ketua MK ke Anwar Usman, Ini Alasannya