Senin, 22 Desember 2025

Es Potong Melintasi Waktu : Tak Luput Ditelan Zaman, Masih Digemari

- Jumat, 24 Februari 2023 | 11:10 WIB
ES POTONG : Penjual es potong keliling, Sarto Akmal sedang berjualan di SMPN 2 Depok yang berada di Jalan Bangau Raya Nomor 246, Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kamis (23/2). (Audie Salsabila Hariyadi/Radar Depok)
ES POTONG : Penjual es potong keliling, Sarto Akmal sedang berjualan di SMPN 2 Depok yang berada di Jalan Bangau Raya Nomor 246, Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kamis (23/2). (Audie Salsabila Hariyadi/Radar Depok)

Seharga Rp3 ribu, Rp4 ribu, dan Rp5 ribu. Es tahun 90-an yang jarang ditemukan saat ini, mempunyai beragam macam rasa. Kemudian es itu dipotong, ditusuk, kemudian dicelupkan ke coklat. Sarto Akmal termasuk penjual yang mempertahankan kejadulan itu.

Laporan : Audie Salsabila Hariyadi

RADARDEPOK.COM, Bunyi bel terdengar. Berbondong-bondonglah siswa dari SMPN 2 Depok keluar dari gerbang sekolah. Di depan sekolah, berjejerlah tukang jajanan seperti cimol, siomay, telur gulung, dan sebagainya. di antara itu semua, terdapat jajanan segar tahun 90-an yang sekarang sudah jarang ditemukan.

Pak, es potongnya berapa?” tanya seorang anak yang tertarik untuk membeli es potong.

Baca Juga: Mau Nikmati Tempat Nongki yang Cozy di Depok, Semusim Coffe Lokasinya

Rp5 ribu dek, mau rasa apa?” tanya Sarto Akmal sembari membuka penutup dari es itu untuk memamerkan berbagai jenis rasa.

Ada rasa apa saja bang?” balas anak itu melihat ke arah bawah gerobak es potongnya.

Ada rasa coklat, durian, stroberi, alpukat, kacang hijau, dan ketan hitam. Tapi sekarang lagi kosong ketan hitamnya,” ujarnya.

Rasa stroberi ya pak,” katanya sambil menunjuk es potong rasa stroberi.

Baca Juga: 2.820 Liter Minyakita Mendarat di Depok, Masyarakat Diminta Jangan Panic Buying

Sudah berjalan selama satu tahun Sarto Akmal berjualan es potong keliling. Umurnya yang menginjak 40 tahun tentu saja masih bugar mendorong gerobak dan berjalan kaki berkeliling. Rumahnya yang berada di Mampang, Kecamatan Pancoranmas, berjualan mengitari sampai daerah Pasadena Sawangan.

Baca Juga: Dorong Karya Inovasi hingga Hilirisasi, UI Persembahkan Beragam Inovasi untuk Negeri

Biasanya pukul 08:00 WIB saya sudah ada di SD-SD yang berada di Mampang, kemudian SDN Beji 6, SMPN 2, baru ke Sawangan. Sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah pulang. Tapi karena hujan terus hari ini, saya berangkat agak siangan sekarang,” Ceritanya selagi mencelupkan es potong itu ke dalam lelehan coklat, Kamis (23/2).

Baca Juga: BLBI dan DPD RI Diminta Tagih Obligor dn Debitor Pengemplang Uang Rakyat

Sebelum Sarto menjadi tukang es jadul ini, dia melakukan pekerjaan serabutan seperti di perusahaan konveksi baju. Kemudian beralih ke proyek bangunan. Menurutnya, dia beralih ke berjualan es potong karena mendapatkan hasil yang lumayan. Dia bisa mendapatkan Rp100-Rp200 ribu per harinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X