Selain mengantarkan SMPN 8 Depok menjadi juara dalam sejumlah liga basket, Ari Adiska pernah menyebrang ke daerah tetangga Depok yaitu Tangerang Selatan (Tangsel). Di sana, dia dipercayai untuk melatih siswa SMA Kharisma Bangsa yang baru berdiri pada 2008. Di bawah tangannya, sekolah itu banyak meraih prestasi.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, 2008 menjadi titik baru dalam kehidupan Ari Adiska. Dia merasa tertantang akan tawaran menjadi pelatih basket di SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan.
Pada tahun yang sama, sekolah itu juga baru berdiri. Sudah pasti belum ada piala kejuaraan basket pada sekolah baru tersebut. Alasan itu semakin membulatkan tekad Ari untuk menjawab tantangan tersebut.
Tidak butuh waktu yang terlalu lama, Ari Adiska berhasil membawa SMA Kharisma Bangsa menjadi sekolah idaman bagi siswa SMP yang baru lulus. Sebab, nama sekolah itu mendadak terkenal dengan segudang prestasi dalam olaharaga bola keranjang.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Taklukkan Thailand 5-2, Garuda Muda Raih Emas SEA Games 2023
Lewat tangan Ari, tim asuhannya itu menjadi raja kecil dalam dunia perbasketan di kawasan Tangsel. Bagaimana tidak, hampir setiap kejuaraan basket antar sekolah berhasil dikuasai tim asuhannya.
Sejumlah prestasi tak terlupakan yakni saat Ari berhasil membawa SMA Kharisma Bangsa, Tangsel menyabet Juara II se Indonesia, Juara II event Asia Tenggara di Singapura dan Juara I highschool Malaysia. Bahkan, Juara I Divisi II di Paris dalam ajang World Games.
Baca Juga: Ini Tujuan Bacaleg PKB Depok Dapil 6, Utary Rahayu Terjun Berpolitik : Salah Satunya Bentuk Ibadah
Ternyata, Ari juga sempat menjadi pelatih basket di SMAN 70 Jakarta. Dulunya, sekolah itu lebih dikenal dengan aksi tawurannya. Lewat tangannya, sekolah itu berhasil meraih empat kali juara pada level antar sekolah se DKI Jakarta. Seribu sayang, langkah kakinya harus terhenti kala pandemi Covid19 merebak. Sehingga, karirnya pada sekolah sekolah tersebut harus berakhir pula.
Tidak heran, Ari Adiska memang berfokus dalam dunia pelatihan ketimbang menjadi pemain basket. Apalagi, dia pernah mengiktui Coaching Clinic di Turki pada Tahun 2014, Jr NBA All Star Indonesia pada Tahun 2016, dan Coaching Master level 1 di Manila, Filipina pada Tahun 2014.
Baca Juga: Mie Pedas Nampol Menu Baru jadi Andalan Nasi Jeruk Mamah Muda, Ini Lokasinya
"Setelah puas menjuarai DBL Indonesia dan juara dunia di Paris bersama SMA Kharisma Bangsa. Saya merasa puas dan sudah merasa tidak ada tantangan lagi," ungkap Ari.
Setelahnya, Ari memutuskan kembali ke Kota Depok. Dalam hati kecilnya, dia ingin perbasketan di Depok dapat berkibar di kancah nasional maupun internasional.
Artikel Terkait
Bacaleg Demokrat Depok, Haji Iman Siap Rebut 3 Kursi di Saboci : Target 20ribu Suara
Tilang Manual Kembali Diterapkan di Sejumlah Wilayah, Begini Alasan Polri
Pekan Depan 23 WNI Korban TPPO di Myanmar Dipulangkan ke Indonesia
Timnas Indonesia U-22 Taklukkan Thailand 5-2, Garuda Muda Raih Emas SEA Games 2023
Bank Syariah Indonesia Dilanda Serangan Ransomware: Rekomendasi Praktisi Keamanan Cyber Universitas Pamulang