Baca Juga: Pelebaran Jalan Raya Sawangan Depok, Menteri PUPR Sebut Macet Tapi Solusinya?
Karena keadaan yang kala itu mencekam Indonesia, Nipan Syahrul dengan usia yang masih remaja, ia melalang buana ke berbagai wilayah. Seperti Banten, Bandung dan berbagai wilayah lainnya untuk menimba ilmu, sebagai pembekalan untuk memerjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Waktu Baba masih muda itu udah pergi kemana-mana. Sampai orang tua dan warga pada nyariin, takut menghilang karena diculik atau ditangkap penjajah. Soalnya kan waktu itu masih banyak penjajah berkeliaran,” ungkap Siti Fatimah.
Baca Juga: Siswa SMA di Depok Diduga jadi Korban Perundungan, Polisi Tunggu Laporan Korban
Karena rasa khawatiran itu. Berbagai cara akhirnya dilakukan kedua orang tua Nipan Syahrul. Salah satunya dengan menjual beberapa aset keluarga. Hal itu dilakukan hanya untuk mencari anak kesayangan mereka, yang menghilang entah kemana.
Singkat cerita. Menjelang kemerdekaan Indonesia, Nipan Syahrul pulang dengan sendirinya ke Sawangan, Kota Depok. Ternyata bukannya diculik, melainkan ikut berperang dengan pribumi di wilayah lain tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, untuk merebut kemerdekaan dari penjajah.
Baca Juga: ‘Pemain Pajak’ Dituntut Delapan Bulan Penjara oleh Kejari Depok
“Orang tua sudah cari kesana kemari tapi nggak ada hasil. Tiba-tiba, Baba pulang dengan sendirinya, ngakunya abis ikut perang gerilya, bantu-bantu perang sama pribumi di wilayah lain,” ungkap Siti Fatimah. ***
Artikel Terkait
Serunya Menyambut HUT RI di Kedaung Depok : Karnaval Budaya, 4.400 Manusia Hadir Meramaikan
Siswa SMA di Depok Diduga jadi Korban Perundungan, Polisi Tunggu Laporan Korban
Rahasia Menyampaikan Cinta dengan Kata: Panduan Lengkap di Kota Depok
Mengintip Kondisi Gerai Woody Super Es Krim di Depok, Tutup Karena Pandemi, Warganet Minta Dibuka : Bagian 3
Tak Toleransi Terorisme, Kiai Said Tegaskan PT KAI Dikelola dengan Spirit Toleran Moderat dan Berakhlak
DPRD Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor Sahkan Perda Kemajuan Budaya dan PAUD