RADARDEPOK.COM - Sebagai generasi ke 3 yang berdiam di Rumah Betawi Kalimulya, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok. H Naserih Nasin tetap menjaga nilai budaya yang dibangun kakeknya, H Nengsan pada awal abad ke 19. Ratusan tahun berdiri, rumah itu tak banyak mengalami perubahan.
Baca Juga: Sorak Sorai Wenny Haryanto Kembali Jabat Anggota DPR RI Menggema dari Warga Meruyung Depok
Masih melekat betul dalam ingatan H. Naserih Nasin saat orangtuanya melintasi Sungai Ciliwung untuk bertani pada sawah mereka di kawasan yang kini dikenal dengan Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung.
Baca Juga: Masyarakat Tak Percaya Hoaks Galon Isi Ulang Sebabkan Gangguan Kesehatan dan Kemandulan
Di samping Rumah Betawi Kalimulya, terdapat lumpang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang jarang terpakai. Dulunya, orangtua menggunakan lumpang itu untuk menumbuk hasil panen dari sawah mereka.
“Dulu orang tua saya punya sawah di Pondok Terong, Depok, terus dibawa ke sini sebagian untuk dinikmati sendiri, sebagian dijual ke Jakarta lewat jalur Ciliwung,” cerita H. Naserih Nasin kepada Radar Depok.
Baca Juga: Pemkot Depok Tegas! Minimarket Bodong Disidak Aparatur Kelurahan Pasir Putih
Sesekali, H Naserih Nasin kembali mengenang saat rumah warisan kakeknya itu dijadikan lokasi syuting yang tak jarang menghadirkan artis ternama pada masanya seperti Peggy Melati Sukma.
Baca Juga: Pemkot Depok Tegas! Minimarket Bodong Disidak Aparatur Kelurahan Pasir Putih
Kala itu, Peggy Melati Sukma membintangi sebuah film pada Tahun 2003. Sehingga, bertemu dengan artis ternama pada masa itu sudah menjadi keseharian H Naserih Nasin dan keluarga.
Baca Juga: Imam Budi Hartono Ajak Pentahelix Dukung P2WKSS di Depok
Namun, mereka harus pindah sementara akibat Rumah Betawi Kalimulya yang sering dipakai syuting. Lama-lama, kondisi ini membuat H Naserih Nasin dan keluarga tak nyaman karena harus meninggalkan rumah warisan kakeknya tersebut.
Baca Juga: Tak Lagi Hijau, Warna Seragam Linmas atau Hansip Depok bakal Lebih Keren
Secara ekonomi, H Naserih Nasin dan keluarga memang merasa terbantu. Sebab, pihak produksi film berani membayar dengan harga mahal asal bangunan tersebut dapat memperlihatkan keaslian saat muncul di layar kaca.