RADARDEPOK.COM - Aktif melakukan kegiatan kesehatan mental kepada anak dan keluarga di Kota Depok, belum banyak yang mengenal Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia atau YMPAI. Di samping itu, mereka kerap memperjuangkan hak Orang Dengan HIV (ODHIV).
Beberapa waktu lalu, Radar Depok berkesempatan untuk mewawancarai secara langsung Founder Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI), Julie Rostina di Balaikota Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok.
Baca Juga: IPSI Bojongsari Helat Kejuaraan Pencak Silat
Siang itu, Julie Rostina dan tim baru saja menggelar kegiatan kesehatan mental bagi anak dan keluarga di salah satu ruang pada Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok yang dihadiri puluhan anak dan ibunya.
Sambil merapihkan berkas kegiatan, dia mencoba memulai perbincangan dengan Radar Depok, sebelum memasuki sesi wawancara.
Baca Juga: FS DKM Kota Depok isi Maulid Nabi dengan Silaturahim ke Rois Syuriah PWNU Jawa Barat
"Sebentar mas, saya rapihkan berkas kegiatan ini dulu ya," ujar Julie Rostina kepada Radar Depok.
Tak berselang lama, Julie Rostina mulai berbagi kisahnya saat merintis perjalanan YMPAI yang kini mulai berkontribusi besar pada hal yang tidak banyak dilirik orang.
Julie Rostina masih ingat betul, YMPAI awalnya diberi nama Forum Peduli Anak Indonesia (FPAI) yang lahir dari rasa empati Founder dan Co Founder.
Baca Juga: Kasad Buka Kejurnas Judo Kasad Cup Ke 14 Tahun 2023
Saat itu, Julie Rostina bersama temannya Raihana Alkaff dan Widya Risnawati merasa prihatin terhadap kondisi Orang Dengan HIV (ODHIV) dan keluarganya.
Mereka beranggapan, ODHIV dan keluarganya mudah mengalami gangguan mental apabila diketahui statusnya.
"Berawal dari niat tulus membantu sesama, YMPAI hadir dengan niat tulus membantu sesama, menumbuhkan tekad, meluaskan harapan dan manfaat, terutama difokuskan kepada anak-anak dan keluarga," beber Julie Rostina.
Baca Juga: Ini Catatan Ketum PSI Kaesang Pangarep untuk Kota Depok, Paling Utama Margonda
Wujud nyatanya, Julie Rostina dan dua temannya melakukan kegiatan bersama 75 keluarga yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).