RADARDEPOK.COM - Cecep Yusup Kusnawan adalah seorang pemimpin di PT Pos Inonesia Kota Depok yang telah menunjukkan dedikasinya dalam mencapai keberhasilan dalam memeberikan berbagai pelayanan, serta pengantaran barang logistik di Kota Depok.
Tugas Cecep Yusup tidak semudah yang dibayangkan, yang hanya duduk didepan komputer, memiliki diruangan besar dan hanya mengatur seluruh pegawai dalam meningkatkan omzet perusahaan, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga: Kekerasan di Satuan Pendidikan dan Era Digitalisasi
Namun, Cecep Yusup harus membuat strategi untuk membranding bahwa PT Pos Indonesia, yang saat ini tidak hanya melakukan hal-hal jadul seperti pengiriman surat atau barang-barang kecil saja, dengan menjelaskan secara langsung kemasyarakat.
Saat ini, PT Pos Indonesia di anggap sebagai perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman yang menggunakan sistem yang jadul. Pasalnya, PT Pos Indonesia merupakan sebuah perusahaan legendaris dalam jasa pengiriman.
Baca Juga: Launching Taman Ramah Anak RW4 Duren Seribu, Wujudkan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Hal ini sebabkan, menjamurnya perusahaan logistik swasta yang sudah membranding bahwa pengirimanya lebih cepat dan aman, serta menawarkan berbagai macam promo harga yang murah meriah.
“Padahal, PT Pos Indonesia juga sudah memiliki segalanya, namun hal itu memang jarang terekspose,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, di ruang kerjanya.
Pastinya, PT Pos Indonesia juga terus mengikuti perkembangan zaman yang ada. Kini, surat sudah semakin ditinggalkan. Komunikasi menggunakan telepon jauh lebih cepat, praktis, dan irit.
Baca Juga: Kelurahan Depok Jaya Bangun Rumah Maggot
“Maka dari itu, seiring minimnya pengiriman surat dan transformasi Pos Indonesia, bis surat kini sudah tidak aktif. Pengirim surat bisa melalui loket pos, kurir, atau aplikasi Pos. Dengan demikian surat yang terkirim akan lebih terdata,” ucap Cecep Yusup.
Selain surat, Kantor Pos juga bisa mengirimkan paket barang untuk dalam maupun luar negeri. Dan saat ini pengiriman lebih cepat, tak kalah sengan perusahaan-perusaan logisitik baru lainnya.
Keberadaan pengantar Pos juga sudah tidak dinanti seperti era kejayaan surat dulu. Sebab, penerima surat sudah tak lagi mendapatkan surat dari kerabat atau sanak keluarga.
“Zamannya saya menjadi pengantar surat, saya sangat dinanti atau ditunggu oleh masyarakat, hingga ada kepuasan batin jika sudah berhasil mengirimkan pesan melalui surat lewat kantor Pos Indonesia,” kata Cecep Yusup.