feature

Temuan Bunga Bangkai di Wilayah Cinangka, Tumbuh Liar di Pekarangan Rumah Warga, Tinggi 70 Sentimeter

Rabu, 22 November 2023 | 10:30 WIB
Bunga bangkai yang tumbuh dan ditemukan di pekarangan rumah warga, di Jalan Makam RT2/7, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan (Aldy Rama )

RADARDEPOK.COM - Masyarakat di wilayah RT2/7 Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, digegerkan dengan penemuan bunga bangkai di salah satu pekarangan rumah warga. Temuan bunga bangkai ini membuat heboh warga sekitar, lantaran tumbuhan ini baru pertama kalinya ditemukan di wilayah Cinangka.

Bunga bangkai biasanya tumbuh di kawasan hutan tropis. Dan kebanyakan diantara mereka juga tumbuh dan tersebar di wilayah Sumatera. Namun, ada pemandangan yang tak biasa dari lokasi tumbuhnya tanaman dengan ciri khas aroma busuk tersebut.

Pasalnya, tanaman dari kingdom plantae dan genus amorphophallus ini tumbuh di pekarangan rumah warga RT2/7 Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Baca Juga: Kualitas Proyek Pokmas RW3 Grogol Depok Disebut Bagus, Ini Alasannya!

Hadirnya bunga bangkai di lingkup masyarakat ini sontak membuat warga sekitar heboh. Berawal dari momen yang diabadikan, yang kemudian diposting di platform media sosial Facebook oleh seseorang.

Bunga bangkai tersebut, pertama kali ditemukan oleh Suryadi saat ia sedang melintas di Jalan Makam RT2/7. Awalnya Suryadi penasaran dengan apa yang dilihatnya. Setelah diperjelas, ternyata yang ia lihat adalah bunga bangkai yang tumbuh dengan sendirinya di pekarangan rumah warga.

Suryadi kemudian mengabadikan momen temuannya itu ke platform media sosial Facebook. Tak disangka, momen yang diabadikannya itu mendadak menjadi ramai hingga mengundang rasa penasaran warga sekitar.

Baca Juga: Ketum DPP Golkar Resmi Usung Jaro Ade sebagai Calon Bupati Bogor

Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan warga tersebut mencapai tinggi sekitar 70 sentimeter. Warga sekitar mengenal jenis bunga ini dengan pohon suweg.

Saat ini, untuk menghindari banyak warga yang penasaran. Pihak setempat akhirnya membuat batas aman, dengan menggunakan pagar agar tidak merusak bunga bangkai tersebut.

“Karena banyak warga yang penasaran dan dikhawatirkan rasa penasaran itu dapat merusak bunga tersebut, akhirnya dibuat pagar pembatas, supaya temuan bunga langka ini tidak cepat rusak,” terang Suryadi.***

Tags

Terkini