RADARDEPOK.COM - Menyelesaikan studi di IKJ. Hartati mengabdikan dirinya menjadi pengajar. Tidak menyurutkan semangat untuk melebarkan sayapnya berkarya melalui Kelompok Tari Gumarang Sakti Dance Company hingga berkiprah ke mancanegara.
Sejak kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan bergabung dalam kelompok tari yang memadukan silat Minangkabau dengan tari modern, yaitu Gumarang Sakti Dance Company. Hartati mulai banyak mendapat project tari. Baik di dalam maupun luar negeri.
Di Gumarang Sakti Dance Company yang didirikan dan dipimpin oleh Almarhumah Gusmiati Suid, seorang maestro tari Indonesia, potensi yang dimiliki Hartati semakin terasah dan berkembang. Ia kerap diajak Gusmiati Suid tampil di event internasional.
Kesibukannya di dunia tari, membuat kuliahnya di IKJ sempat cuti. Namun kala itu pendidikan kuliah tidak dibatasi hingga ada saja mahasiswa yang bertahun-tahun tak juga lulus.
"Waktu zaman saya, kuliah tidak dibatasi. Saya pun sibuk dengan project-project tari. Tapi memang kan jurusan yang saya ambil seni tari, jadi kegiatan saya juga terkait dengan kuliah saya," kata Hartati.
"Saat itu memang IKJ program yang ada masih D3, lalu dilanjutkan D4," ujar Hartati.
Baca Juga: Paguyuban Warga Lintas Kemirimuka Ingin Imam Budi Hartono jadi Walikota Depok
Setelah dirinya lulus dari D4, Hartati mengabdikan dirinya untuk menjadi dosen di kampus tempatnya mengenyam pendidikan mulai dari 1991 sampai 1997. Namun tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berkarya melalui kelompok tari Gumarang Sakti Dance Company.
Sejumlah event internasional di manca negara yang sempat diikuti Hartati antara lain: Asia Pacific Performance Exchange Program (APPEX Program) di UCLA (1996), Mendapat Grand dari Asia Culture Council (ACC) ke New York, untuk program Visiting Artist selama 5 bulan (2000), Bates Dance Festival, dengan karya THE WAY OF THE WOMEN (2001), Asia Pacific Europe Foundations (ASEF) “Pointe to Point” Beijing China Program (2007).
Hartati merupakan generasi penerus dari koreografer-koreografer asal Sumatera Barat yang berkiprah di kancah tari modern Indonesia, seperti Huriah Adam, Gusmiati Suid, Tom Ibnur, Boy G. Sakti, Sofiani dan lain-lain.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Apresiasi Peran Guru: Ilmunya Masuk Amalan yang Tidak Putus
Gagasan-gagasan Hartati dalam bentuk karya koreografi mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, sehingga mengantarkannya untuk berkiprah baik di panggung nasional maupun internasional. Sepanjang kiprahnya di dunia tari, Hartati telah tampil di berbagai negara di dunia, diantaranya Singapura, China, Kolombia, Amerika, dan Australia dan lain-lain.
Menurut Hartati, menjadi seorang koreografer membutuhkan dedikasi yang tinggi, fokus dan tajam dalam mengikuti segala perkembangan di dunia koreografi. Dalam berkarya, kata Hartati, agar bisa karya tersebut bagus dan berkualitas seni tinggi dengan karakter dan makna yang dalam dibutuhkan riset.
"Banyak memang orang yang belajar dan memiliki kemampuan tari, tapi sedikit yang benar-benar mendedikasikan dirinya dalam dunia seni tari. Artinya banyak yang hanya sekadar belajar gerak tari, tapi sedikit yang menjiwai, mendalami dan benar-benar menyatukannya dengan budaya tempat asal tarian tersebut," ujar Hartati.