Cukup lama, Kolonel Inf Iman Widhiarto berdinas di wilayah Aceh mulai dari 2002 hingga 2012. Sehingga, merasakan betul bagaimana keadaan Aceh saat itu, hingga mengikuti penanganan tsunami.
Baca Juga: Sederhana Tapi Nikmat, Inilah Resep Ongseng Tempe Sedap Wangi, Praktis dan Mudah Dibuat
“Waktu tsunami Aceh itu saya sedang berdinas di Aceh Utara di Batalion 112, yang mendapatkan penugasan pertama menjadi Satgas pada tsunami,” ungkap Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Saat penugasan pada tsunami Aceh tersebut, Kolonel Inf Iman Widhiarto bekerja keras menyelamatkan apa yang bisa selamatkan, termasuk melihat anggota TNI yang bertugas diwilayah tersebut sudah hilang.
“Itu termasuk menjadi suka duka yang saya alami saat berdinas di Aceh pada saat itu,” ujar Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Baca Juga: Resto Keluarga dengan Suasana Ala Sunda yang Adem Abis di Jakarta! Jadi Bisa Kumpul Sekalian Healing
Pengalaman pada saat berdinas di Aceh yang paling berkesan dan tak bakal terlupakan, ialah pada saat ia dianggap kebal pada saat melawan anggota GAM.
“Memang saya mempunyai amalan dari orang tua saya, berupa doa yang selalu saya bacakan dimana mana pada saat saya bertugas,” kata dia.
Hingga, pada saat penanganan GAM, lengan dari Kolonel Inf Iman Widhiarto terkena bacok. Namun, Bacokan tersebut hanya merobek bajunya dan membuat goresan dilengan kirinya tersebut, yang saat ini masih bisa terlihat.
“Sejak dari itu, saya dikenal sebagai manusia kebal, dikira saya punya rante babi, padahal saya tak punya, itu semua saya anggap perlindungan Allah SWT karena ridho,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto. ***