RADARDEPOK.COM - Sudah 27 tahun Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam tugasnya, terutama dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Menjelang masa pensiun, Tohir berniat untuk kembali ke alam dengan bercocok tanam sebagai bentuk relaksasi dan pencapaian pribadi.
Pagi yang cerah, ditambah pantulan sinar matahari yang masuk kedalam ruang kerja Kepala BNN Kota Depok, Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah, membuat percakapan kala itu semakin hangat.
Dengan kaos putih berkerah dan kalung kacamata yang melingkari lehernya, Tohir sesekali mengusap kening yang berpeluh setelah melakukan olahraga dan korve di lingkungan BNN Depok.
Kendati demikian, tidak menyurutkan semangat dan antusias Tohir untuk melanjutkan cerita perjalanan karirnya sebagai seorang polisi.
Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah mengungkapkan, setelah bertahun tahun mengabdi untuk masyarakat dan negara, banyak suka dan duka yang telah dia lewati selama masa karirnya.
Baca Juga: Gencarkan Ruang Terbuka Hijau di Sekolah, Begini Penjelasan Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono
"Setiap manusia pasti punya masalah, baik itu di keluarga maupun di pekerjaan. Namun, semua masalah adalah bagian dari proses hidup yang harus kita jalani," tutur Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.
Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi selama bertugas juga membentuk karakter dan memberikan pelajaran berharga.
"Di kepolisian, saya merasa cukup senang dan bangga karena bisa mandiri dan membantu orang tua," ucap Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.
Baca Juga: Ogah Perubahan! LPM Se-Cimanggis Depok Pilih Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Lanjutkan
Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah mengungkapkan bahwa salah satu hal paling menarik dari pekerjaannya sebagai seorang polisi adalah interaksi langsung dengan masyarakat.
"Kita belajar dan latihan kepemimpinan sambil memahami karakter masing-masing wilayah yang ada," kata Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.
Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah juga menyoroti perbedaan budaya yang ditemui di setiap daerah. Misalnya, karakter di Sumatera Barat berbeda dengan di Medan, Aceh, atau Ambon.
"Contoh masyarakat Aceh dan Sumatera Barat itu kental sekali dengan agama islamnya. Kalau masyarakat Ambon mempunyai kebiasaan yang khas, yaitu sangat menyukai ikan," tambah Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.