RADARDEPOK.COM - Pokmas Perempuan pertama yang dibentuk Lurah Cilangkap, Teguh Santoso dua tahun lalu sebagai bentuk kesetaraan gender. Tidak hanya mengerjakan pekerjaan PKK, pekerjaan yang biasa dilakukan kaum adam juga dapat dikerjakan Pokmas Perempuan Cilangkap.
“Ini nanti dibuat kolam ikan,” ujar salah satu anggota Pokmas Perempuan Cilangkap
“Disini nantinya ditaruh tempat untuk duduk-duduk santai,” lanjut ibu tersebut.
Begitu dia mengatur desain denah Taman Lansia, dan Taman Anak di RW10, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Ditengah perkembangan Kota Depok, ada sebuah inisiatif luar biasa yang tidak hanya melibatkan peran perempuan dalam pekerjaan rumah tangga. Tetapi juga dalam proyek pembangunan infrastruktur yang sebelumnya identik dengan kaum adam.
Pokmas Perempuan Cilangkap, yang pertama kali dibentuk Lurah Cilangkap, Teguh Santoso dua tahun lalu. Pokmas ini lahit sebagai bagian dari kesetaraan gender, sebuah langkah penting untuk menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berperan aktif dalam berbagai sektor.
Inisiatif itu bukan hanya sekedar pekerjaan sosial biasa. Pokmas Perempuan Cilangkap turut terlibat dalam pebangunan Taman Lansia, Taman Anak, dan Taman Baca yang terletak di RW 10, Kelurahan Cilangkap.
Semua proyek tersebut adalah bentuk nyata bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama, bahkan bisa memimpin dalam hal0hal yang biasanya lebih dominan dikerjakan laki-laki, seperti pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Resmi jadi Kader Partai Gerindra, Supian Suri Masuk Jajaran Dewan Penasehat di Depok
"Dua tahun yang lalu saya bentuk satu Pokmas Perempuan, dan sekarang sudah ada dua Pokmas. Yang satu menangani kegiatan sosial dan rapat-rapat, sementara yang satunya lagi menangani infrastruktur. Perempuan itu bisa melakukan segala hal,” ungkap Teguh Santoso.
Sebagai bagian dari persiapan untuk lomba Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Jawa Barat yag digelar tahun 2024, Pokmas Perempuan Cilangkap diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembangunan taman-taman tersebut.
Menariknya proses pembangunan taman tersebut mulai dari perencanaan, pembelian material, hingga pemeriksaan kualitas dilakukan aggota Pokmas Perempuan.
“Yang bikin taman lansia, taman baca, yang bikin taman anak, ya Pokmas Perempuan. Mulai dari perencanaan, mulai dari pembelanjaan material, kecuali ngaduk dan segala macam ya. Sampai pemeriksaan sesuai BSTK apa nggaknya, perempuan semua,” jelas Teguh Santoso.
Baca Juga: Supian Suri Resmi Ditetapkan Jadi Walikota Depok, Bolone SS Langsung Ganti Nama Jadi Bolone Depok