“Prestasi tertinggi saya di kemenangan International Betta Contest yang berada di Thailand. Itu saya mendapatkan juara satu di tahun 2010. Berkat itu juga alhamdulillah pamor saya makin naik, makin banyak ekspor saya khususnya negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand,” jelas pria dengan nama asli Zachriyar Rachman.
Baca Juga: IJTI-Pokja Wartawan Depok Berjaya di Jurnalis Fest
Tren ikan cupang menjadi ramai digeluti saat 2020 hingga pertengahan 2022, yaitu saat pandemi Covid-19 melanda. Berbagai sektor seperti penjualan, pembelian, dan minat memasuki komunitas cupang menjadi tinggi. Di masa berjaya itu, tentu saja banyak kegiatan yang Haji Bintang pun kewalahan untuk mengikuti semunya karena dalam seminggu bisa empat kali kontes cupang.
Namun, tentunya sebuah tren adalah menunggu pasang surut layaknya air laut di pantai. Menurutnya, hal tersebut lumrah terjadi. Pendapatan yang bisa mendapatkan Rp15 juta per bulan, sekarang hanya Rp10 juta. Dirinya pun juga menyebutkan untuk sementara vakum dulu dari peternakan ikan cupang.
Baca Juga: Dugaan Penyerobotan Lahan di Depok, Satu Orang Meninggal
“Biasalah, walaupun hobi yang bisa menghasilkan begini, pasti ada saja bosannya. Begitu juga anggota komunitas yang lainnya. Kalau ada yang mau membeli ikan kepada saya, saya sarankan untuk membeli di teman-teman DBP saja,” tuturnya. (*)