feature

Menelisik Pengrajin Batik Rekat Asal Depok (1) : Benapas dalam Lumpur di Masa Covid-19, Mau Lestarikan Batik

Rabu, 15 Februari 2023 | 11:00 WIB
KREATIF : Suyono sedang membuat kerajinan batik rekat pada gelas yang menggunakan kain percak, di Say Galeri, Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (14/1). (ASHLEY/RADAR DEPOK)

Peduli akan kelestarian ciri khas ibu pertiwi, yakni batik. Seorang pengrajin asal Sukmajaya, Kota Depok, membuat kerajinan unik berbahan dasar limbah kain perca yang terbuang sia-sia menjadi barang bermanfaat yang kental akan nilai budaya.

Laporan : Ashley Angelina Kaesang

RADARDEPOK.COM, Rintikan hujan menemani pria 51 tahun itu, yang sedang asyik duduk di teras rumah, yang digunakan sebagai galeri kerajinan batik rekat miliknya. Sambil sesekali menghisap rokoknya yang kian memendek.

Baca Juga: Kunjungi Depok, Wakil Gubernur Jawa Barat Minta Masyarakat Bijak Media Sosial

Dalam galeri yang diberi nama Say Galeri, terdapat meja berukuran 120x60 meter yang dipenuhi oleh kain percak. Meja tersebut merupakan tempat pria bernama Suyono, mencurahkan kreatifitasnya dalam membuat kerajinan batik rekat.

Lagi ngapain pak? Sibuk banget,” ujar tetangga Suyono yang hendak menuju musala.

Baca Juga: Membanggakan, Pemimpin Teknologi XL Axiata Raih Penghargaan CIO100 ASEAN 2022

Biasa pak, lagi buat gelas buat ready stock,” jawab suyono sambil menempel kain perca ke gelas berwarna putih.

Mau buat berapa Pak Suyono,” seraya membenarkan sajadah di pundaknya.

Belum tahu nih, paling sedapetnya saja,” sambung Suyono .

Oke, dilanjut kalau gitu pak, saya ke musala dulu, mari pak,” balasnya sambal tersenyum.

Baca Juga: Tari Nyi Selendang Membawa Krida Kirana Raih Juara 1, Menampilkan Tarian Ciptaan Sendiri di Education Fair

Siap, mari pak,” tutup Suyono.

Ditemani oleh ricuhnya suara kipas angin sederhana berwarna biru, Suyono mulai bercerita mengenai usaha kerajianan batik rekat yang dia mulai sejak 2010 lalu.

Sebelum memulai usaha kerajinan batik rekat ini, pria yang pernah berkuliah di Universitas Nasional (Unas) jurusan pariwisata itu, pernah bekerja di agensi tur selama 11 tahun. Namun, Suyono memutuskan untuk berhenti dari profesi tersebut karena tak bebas alias susah punya waktu libur.

Halaman:

Tags

Terkini