RADARDEPOK.COM-Meski pengerjaan kerajinan batik rekat karya Suyono hanya dilakukan diteras rumah yang disulap menjadi galeri sederhana. Namun, siapa sangka usaha kerajinan batik rekat tersebut telah terjual hingga ke penjuru dunia.
Laporan : Ashley Angelina Kaesang
Bulir keringat mulai membasahi wajah Suyono yang sedang fokus membuat pola pada mug kecil berwarna putih. Cangkir berwarna warni pun terlihat dipajang pada etalase transparan di galeri kesayangannya itu.
Ya, pria yang pernah tergabung dalam grup teater itu melakukan semua kerajinan batik rekat ini hanya seorang diri. Memang, dia kerap kali kelimpungan saat mendapat orderan yang banyak. Beruntungnya, dia memiliki sanak saudara dan tetanggga yang kerap membantunya.
“Pak saya numpang jemur pot di depan rumah bapak ya,” izin Suyono sambil menggotong pot berwarna coklat yang sudah direkatkan kain batik.
“Silahkan pak Suyono. Buat berapa banyak pak hari ini?,” tanya tetangga Suyono penasaran.
“Cuma tiga saja pak,” jawab Suyono seraya mengelap tangannya yang kotor ke celemek berwarna coklat yang tersangkut di pinggangnya.
“Oh, semangat terus pak Suyono,” balas tetangga Suyono sambal mengacungkan jempol ke arah Suyono.
Hebatnya, kerajinan batik rekat karya pria yang gemar bernyanyi lagu blues ini telah dipasarkan mulai dari Sabang sampai Marauke. Bahkan, karyanya tersebut juga sudah terjual ke berbagai negara di penjuru dunia, seperti Malaysia, China, Jepang dan Jerman.
Kreatifitas tangan Suyono ini pun di patok mulai dari harga Rp70 ribu sampai Rp34 juta. Harga tersebut tergantung tingkat kesulitan, besar dan volume media yang direkatkan batik serta jenis kain yang digunakan.
“Jenis kainnya juga, apakan pakai kain bermotif batik atau kain batik. Kalau untuk motif batiknya saya pakai dua, batik kontemporer atau modern dan batik klasik,” ujar pria yang memiliki dua putra itu.
Berhasil bangkit dalam keterpurukan di masa- masa pahit pandemi Covid-19. Kini, kerajinan tangan Suyono mampu menghasilkan profit yang tak main-main, yakni mulai dari Rp5 juta bahkan sampai puluhan juta perbulannya.
Dalam proses pembuatannya, alat- alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan batik rekat terbilang sederhana, hanya cuter, gunting, lemnya waterbase dan lem fox saja. Meski terlihat mudah, namun terdapat belasan langkah dalam pembuatan kerajinan batik rekat ini.