Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Bojongsari, Hari Istimewa Bagi Umat Islam

RADARDEPOK.COM - Isra Miraj adalah salah satu hari penting bagi umat Islam. Sebab, Nabi Muhammad SAW memperoleh perintah untuk pertama kalinya menjalankan salat lima waktu. Isra Miraj biasanya diperingati atau rayakan setiap 27 Rajab yang merupakan bulan ke-7 dalam kalender Islam.

Laporan : Aldy Rama

Puluhan Kader yang ada di wilayah Kecamatan Bojongsari ramai-ramai hadir ke aula lantai dua kecamatan setempat di pagi hari. Peserta yang didominasi perempuan tersebut sangat antusias untuk hadir memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Bagi umat Islam, tentunya Isra Miraj adalah hari yang istimewa. Karena itu, beberapa wilayah di Kota Depok memperingatinya sebagai salah satu hari yang spesial, seperti acara yang diadakan di Kecamatan Bojongsari tersebut.

Semua jamaah yang hadir nampak begitu semangat, lontaran pertanyaan diberikan kepada penceramah dan dijawab dengan baik oleh penceramah sekaligus pengisi acara, Encep Hidayat.

Dengan nada yang begitu lembut, Encep memberikan materi kepada audiens yang dapat dipahami dengan baik dan mudah. Hingga acara berjalan tidak monoton atau membosankan.

Usai Encep berceramah di depan para jamaah, awak Radar Depok tertarik untuk menghampirinya, menanyakan perihal materi yang diberikan kepada puluhan jamaah yang hadir.

Encep Hidayat mengatakan, untuk menjadi tauladan bagi seorang umat Islam, setidaknya mengenali tentang apa itu Isra Miraj. Penyampaian yang diberikan berkaitan dengan hikmah Isra Miraj.

"Salah satu yang dibicarakan adalah untaian kalimat yang tertulis dalam Alquran yang kemudian dieksplore. Siapapun yang menjadi hamba Allah SWT, bukanlah mereka yang hanya mencari duniawi saja," ucap dia usai acara.

Selama seseorang menjadi hamba Allah SWT, maka dia juga akan di Isra dan Miraj kan oleh Allah SWT dalam dimensi yang berbeda dengan Rasulullah SAW. Pada intinya dinaikkan derajatnya oleh Allah SWt.

"Kami ini hamba Allah SWT, harus mengabdi kepada Allah SWT. Jadi, semua kegiatan yang dilakukan di ndunia ini harus dalam koridor pengabdian kepada Allah SWT dari berbagai aktifitas duniawi," demikian Encep menandaskan. (*)