Dilupakan Pemerintah, Impikan Pemugaran Museum Mini dan Taman Bacanya
Kendati telah memberikan sumbangsih yang teramat besar dalam dunia sastra dan jurnalistik di Indonesia, perhatian khusus kepada pemilik nama besar Gerson Poyk tak semerta-merta datang begitu saja dari pemerintah.
Putri sulung sang maestro, Fanny J. Poyk mengungkap penderitaan yang dialami ayahnya sebelum dipanggil pulang yang Maha Kuasa.
Laporan : Gerard Soeharly
Genangan air akibat kebocoran pada bagian atap Museum Mini, Rumah Tulis dan Baca Gerson Poyk masih menggenang di lantai ruangan tersebut. Dua bola mata Fanny J. Poyk ikut berkaca-kaca.
Baca Juga: Kepala Pengemudi Ojek Online Dibacok, Komplotan Begal Bawa Lari Motor di Tapos Depok
Suara lantang Fanny J. Poyk mulai mengecil dan sedikit terbata-bata kala mengingat sisa akhir hidup sang ayah yang telah mewarnai dunia sastra dan jurnalistik Indonesia lewat berbagai karyanya.
Dia mengingat-ingat kebiasaan ayahnya sebelum berpulang kepada Sang Pencipta. Penerus jejak Gerson Poyk itu berbagi kisah pahit yang dirasakan pihak keluarga.
Gerson Poyk tidak memiliki dana pensiun hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Dia hanya dapat bersandar kepada kelima anaknya yang memiliki profesi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Mengulas Kembali Perjalanan Sastrawan sekaligus Wartawan Senior, Gerson Poyk Bagian 1
“Nak, bapak minta uang. Bapak di rumah tidak punya beras,” kata Fanny J. Poyk menirukan perkataan ayahnya sembari mengusap ujung matanya.
Sampai detik ini, Fanny J. Poyk masih terheran dengan sikap pemerintah yang entah mengapa enggan memberikan kepada bantuan kepada sang ayah disisa akhir hidup.
Bukan mengungkit, Fanny J. Poyk hanya berbagi kisah kelam dunia tulis menulis yang perlahan mulai ditinggalkan pemerintah. Termasuk, kisah perjalanan Gerson Poyk yang hanya mengandalkan bantuan dari kawan dekatnya di akhir sisa hidupnya.
Baca Juga: Disrumkim Depok Pastikan Tak Ada Biaya Retribusi di 13 TPU, Simak Selengkapnya
Artikel Terkait
Debat Capres Panas Sampai Akhir : Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, saling Serang
Logistik Pemilu di Depok Hampir Lengkap, Berikut Data Lengkapnya
Simulasi Pemilu Radar Depok : Edukatif, Bukan Survei
Walikota Depok Doakan Imam Budi Hartono jadi Penerusnya, Ini Katanya
Warung 24 Jam di Depok Makin Digemari, Begini Sistem Kerjanya
KPU Depok Turunkan 300 Petugas Pelipat Surat Suara, Ini Tugas dan Besaran Honornya
Nestapa Warga Depok : Utang Rp20 Juta, Harus Bayar Rp500 Juta, Begini Kronologis Lengkapnya