RADARDEPOK.COM – PT Commuter Anak Bangsa (PT CAB) bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok, bekerja sama dalam mengkaji rute tambahan angkot AC atau Mikro trans Depok, untuk Depok bagian barat. Tepatnya pada jalur trayek Terminal Depok - Cinere.
Rute angkot AC tersebut rencananya akan ditambah pada tahun ini. Ini merupakan salah satu bentuk upaya, dalam mengurangi kemacetan serta pemerataan pelayanan angkutan umum di Kota Depok.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ramayana Gelar Harga Gila Pra Ramadan
“Saat ini kami bersama PT CAB sedang melakukan pengkajian untuk penambahan pelayanan Angkot AC di wilayah lain, khususnya Depok bagian barat untuk jalur trayek Terminal Depok-Cinere,” ungkap Sekretaris Organda Kota Depok, M Hasyim kepada Radar Depok, Senin (3/2).
Selain melakukan pengkajian tersebut, M Hasyim mengatakan, Organda Kota Depok juga tengah menunggu kesiapan Pemkot Depok, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) terkait arahan soal jalur trayek mana yang memang membutuhkan rute tambahan.
“Sampai saat ini prosesnya masih kajian. Tinggal nanti menunggu instruksi dan arahan dari Pemkot Depok,” kata Hasyim.
Tambahan rute di Depok Barat ini memang sengaja ditunjuk untuk jalur trayek Terminal Depok-Cinere, kata Hasyim, karena wilayah Bojongsari nantinya akan dilewati layanan Biskita Trans Depok Koridor 2, dengan jalur trayek Terminal Depok-Bukit Sawangan Indah, Bojongsari.
“Nantinya, angkot AC ini juga akan menjadi feeder untuk angkutan Biskita Trans Depok dengan jalur trayek Terminal Depok-Bukit Sawangan Indah,” tutur M Hasyim.
Baca Juga: Kantor RW Terbengkalai, Muda Mudi Katar RW14 Pasar Lama Kampung Lio Gotong Royong Bikin Rapih
Menanggapi hal ini, pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, penambahan rute untuk angkot AC ini bisa saja mengurangi kemacetan di Kota Depok, apabila jalur trayek yang disasar ini melintasi kawasan perumahan.
“Kalau jalur trayek angkot AC yang disasar itu kawasan perumahan, saya kira bisa saja mengurangi kemacetan ya. Tapi tarifnya harus terjangkau. Paling tidak pemerintah menyubsidi. Masa enggak mau menyubsidi. Kalau tarifnya Rp7.000 ya mahal. Kalau Rp2 ribu – Rp4 ribu pasti para Lansia dan pelajar itu banyak yang mau,” tutur Djoko Setijowarno.
Maka dari itu, sambung Djoko Setijowarno, Pemkot Depok harus menyubsidi angkutan umum tersebut, mengingat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APD) Kota Depok mencapai Rp4,5 triliun. Karena apabila tidak ada subsidi, dikhawatirkan angkot AC tidak dapat bertahan lama.
“Seharusnya ada subsidi dari Pemkot Depok. Kota Palu saja yang memiliki APBD Rp1,8 triliun mau ngasih subsidi. Masa Kota Depok enggak mau,” kata Djoko Setijowarno.
Selain tarif yang harus terjangkau, Djoko Setijowarno mengatakan, langkah berikutnya apabila ingin menarik minat masyarakat, Angkot AC yang mengaspal di Kota Depok juga harus terintegrasi dengan stasiun. Sehingga terdapat halte, yang membuat Angkot AC ini berhenti di lokasi-lokasi tertentu.
Artikel Terkait
Padus SMA Negeri 8 Depok Jadi Unggulan : Jadi Tim Aubade Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 hingga Kejuaraan Internasional
Organda Minta Pemkot Depok Bersiap untuk Proses Pindah Tangan BisKita dari BPTJ Kemenhub
Relokasi Puskesmas Cilangkap Dikawal Anggota DPRD Kota Depok, Termasuk Pembangunan Puskesmas Leuwinanggung
SMP Negeri 6 Depok Komitmen Pertahankan Predikat Sekolah Bersih
Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Dapur Sehat Bertambah Satu di Bogor, Sehari Mampu Produksi 3.500 Porsi
33 PKTT Bojongsari Kota Depok Siap Maksimalkan Pelayanan Masyarakat
Kilas Pandawa Group Depok: Butuh Literasi Keuangan, Jangan Tergiur Bunga 10 Persen
Kilas Pandawa Group Depok: Dumeri alias Salman Nuryanto Miliki Enam Cabang Bubur, Sejak 2010 Sudah Pinjamkan Uang Berbunga 20 Persen