RADARDEPOK.COM - SMP Negeri 29 Depok tampaknya begitu serius dalam menamkan nilai karakter pada seluruh peserta didiknya. Terutama dalam memperbaiki kualitas ibadah.
Laporan : Andika Eka Maulana
Saban Jumat pagi di lapangan SMPN 29 Depok yang terletak di Jalan Raya Cipayung, Kelurahan/Kecamatan Cipayung selalu dipenuhi ratusan siswa yang akan melakukan kegiatan wajibnya.
Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 29 Depok, guna memberikan pembiasaan dan makna dalam beribadah, sebagai salah satu cara dalam membentuk karakter siswa.
Baca Juga: MIN 1 Kota Depok Buka Pendaftaran PPDB, Siapkan Kuota 84 Siswa
Kepala SMPN 29 Depok, Titik Sunarsih sangat mengapresiasi para peserta didiknya yang selalu bersemangat dalam menjalankan kewajiban sekolah, dengan mengikuti kegiatan Salat Dhuha dan Tadarus bersama.
“Alhamdulah, siswa kami sangat bersemangat ketia Jumat datang, guna mengikuti kegiatan pembentukan karakter di sekolah,” ujar dia.
Menurut Titik Sunarsih, alasan dikeluarkannya kebijakan pembiasaan tadarus dan Salat Dhuha tersebut, karena dalam kaidah keilmuan terdapat dua unsur utama yang tidak bisa dipisahkan.
Baca Juga: Melihat Sertijab Kepsek SMAN 7 Depok : Estafet Kepemimpinan dari Mamad Mahpudin ke Teti Susanti
Unsur pertama ialah kaidah ilmu yang diperoleh secara material melalui perantara guru, alat peraga mata pelajaran yang selama ini dijalankan.
Selanjutnya unsur yang kedua ialah, kaidah ilmu yang diperoleh secara spiritual yang dijalani siswa di sekolah, sehingga melahirkan transformasi energi dalam ruang batin para pelajar.
"Kalau dua unsur ini tidak dilakukan, nalar spiritual anak-anak kita tidak akan pernah bisa terasah. Jadi cara ini kami tempuh agar siswa mampu menangkap pelajaran dalam suasana kebatinan yang nyaman," kata dia.
Baca Juga: Pesantren Kilat SMPN 26 Depok Berlangsung Satu Pekan
Titik Sunarsih berharap siswa belajar dengan baik selama di sekolah. Dengan begitu, siswanya dapat menjadikan tadarus dan Salat Dhuha ini menjadi kebiasaan yang konsisten, yang dilakukan sehari-hari.
"Kami berharap, semoga kegiatan ini bisa menjadi pembiasaan yang tidak hanya dilakukan di sekolah tapi akan terbawa dimanapun siswa itu berada sehingga mereka mampu memegang teguh agama mereka hingga kelak menjadi dewasa," harap.
Artikel Terkait
60 Persen Lulusan SMA dan SMK Pengangguran, Ini Alasannya!
Minyakita di Depok Ugal-ugalan! Tidak Sesuai Takaran, Di Atas HET, Izin BPOM Palsu
ASN Depok Libur 11 Hari Selama Lebaran, Pegawai Dilarang WFA
Pengangkatan 466 CASN Depok Nelangsa, Ini Gara-garanya!
Komisi D Pinta Kewenangan SMA-SMK Ditarik ke Pemkot Depok, Walikota : Anggarannya Berat
Walikota Sebut Pemkot Depok Awasi Peredaran Minyakita
Dari 52 Ribu yang Diperiksa, 405 Warga Depok Terjangkit HIV/AIDS