Universitas Islam Depok Gelar PKM Kedua, Godok Pembenahan Manajemen Pesantren

Kegiatan ini akan terus dilaksanakan hingga April dan Mei mendatang untuk memastikan implementasinya. 

“Kami tidak hanya datang, memberi materi, lalu selesai. Kami akan terus memonitor perkembangan sampai Mei nanti,” tegasnya.

Dalam sesi evaluasi, peserta diminta untuk menyusun mapping yang jelas terkait penerimaan santri baru, baik dari daerah Depok, Jawa Barat, maupun wilayah lainnya. 

Baca Juga: Pasar Rakyat Takbiran di Kampung Lio Meriah Sambut Idul Fitri, Begini Kata Walikota Depok Supian Suri

“Mapping harus jelas, baru kita buat strategi pemasaran, termasuk pemanfaatan sosial media,” jelasnya.

Kegiatan PKM ini juga melibatkan mahasiswa UID baik dari jenjang S1 maupun pascasarjana. Ini merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. 

"Mahasiswa yang hadir terlibat dalam berbagai peran, seperti moderator, dokumentasi, hingga ikut dalam pembelajaran manajemen pesantren,” ungkapnya.

Baca Juga: Wali Kota Depok Terbitkan SE Gratifikasi Hari Raya, Haram Minta THR!

Ketua PKM UID berharap kegiatan ini memberikan dampak yang signifikan bagi santri dan manajemen pesantren. 

“Harapan kami, setelah PKM ini, manajemen pesantren lebih baik, penerimaan santri lebih terstruktur, koperasi lebih maju, serta kasus bullying dan permasalahan lainnya dapat diminimalisir,” tegas dia.

Wakil Ketua PKM UID, Miftahul Huda menambahkan, kegiatan ini juga sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, yang mengharuskan dosen untuk berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. 

Baca Juga: Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Beri Remisi Nyepi dan Idul Fitri 2025, Ini Data dan Faktanya

“Output dari kegiatan ini juga akan dibuat dalam bentuk jurnal pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Dengan berjalannya kegiatan ini, diharapkan pesantren yang menjadi sasaran PKM Universitas Islam Depok dapat berkembang lebih baik dalam berbagai aspek, baik manajemen, kewirausahaan, hingga pembinaan mental dan karakter santri.***

Jurnalis: Risky Dwi Lestari