Baca Juga: Walhi, Dewan, BEM UI Desak DLHK Atasi Pembakaran Sampah dan TPS Liar di Depok
Permasalahan lainnya, anggota fraksi Demokrat ini menyoroti infrastruktur jalan menuju UPS Mekarsari. Dia menilai, UPS tersebut tidak memiliki jalan untuk arus pembuangan sampah.
“Di Mekarsari, UPS-nya cukup besar, tapi jalan masuknya nggak ada. Segera dibuat solusi, dibebaskan untuk jalan masuknya,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Depok.
Dalam jangka panjang, Edi Sitorus meminta pemerintah kota membuat Refuse Derived Fuel (RDF). Melalui RDF ini dia berharap 300 ton sampah di Depok berkurang dalam sehari.
Baca Juga: Pemkot Depok Sewa Insinerator Sampai Aktifkan TPST Demi Urai Sampah
Disamping itu, pihaknya juga meminta pada pemerintah kota membebaskan lahan sebesar 5 hektar di lokasi TPS Cipayung.
“Tahun ini menurut informasi sudah dilakukan tender, tahun 2024 dilakukan pembangunannya, sampai dengan pengelolaannya oleh pihak ketiga,” ungkap dia.
Edi Sitorus menegaskan, pihaknya dalam persoalan ini hanya menyediakan lahan sedangkan anggaran biaya diserahkan kepada pemerintah pusat.
Baca Juga: Depok Dimana-mana Sampah : Muncul TPS Liar, Sampah Dibakar, Anak Sesak Nafas
“Kami bukan membantu anggaran, kami hanya membantu pembangunan. Jadi proses tender, proses anggarannya ada di pusat,” tegas dia.
Sementara itu, Sekretaris DLHK Kota Depok, H Ridwan menjelaskan, pertemuannya dengan anggota dewan Kota Depok. Dalam pertemuan itu, dia mengaku mendapatkan banyak masukan dari anggota dewan Kota Depok dalam persoalan sampah ini.
“Memang idealnya rutin mengadakan pertemuan, karena biar Komisisi C lebih tahu kesulitan dan apa yang harus dan sudah kami lakukan,” ungkap H Ridwan.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : ASN Depok Telat Apel Dapat ‘Surat Cinta’
Dia mengatakan, persoalan sampah saat ini terjadi di hilir atau di TPA. Untuk itu pihaknya melakukan kajian rencana jangka pendek dengan memaksimalkan UPS.
Untuk jangka panjang, dia menjelaskan akan ada penggunaan teknologi mesin RDF yang dapat menggantikan sampah menjadi produk.