Baca Juga: Akhiri Balapan OnePrix 2023, Tim Balap Honda Daya Jayadi Racing Team Raih Hasil Positif
“Caring adalah nyawa dari profesi keperawatan. Merawat negeri dari paparan infeksi HIV memerlukan dukungan semua pihak, tidak hanya perawat. Namun perawat dan tenaga kesehatan lain tidak boleh menjadi agen penyebar stigma. Perawat dan tenaga kesehatan harus menjadi laskar terdepan dalam upaya penurunan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV,” ujar Prof. Agung.
Ia berharap, gerakan pendampingan ODHIV ini menciptakan landasan bagi lebih banyak laskar perawat yang berpartisipasi dalam upaya merawat bangsa dan mencegah perluasan infeksi HIV.
Dengan pandangan yang holistik dan pendekatan yang peduli, perawat dapat menjadi motor penggerak utama menuju masyarakat yang lebih sehat dan bebas stigma terhadap HIV.
Sebagai Dekan FIK UI, Agus Setiawan, menyampaikan rasa bangganya atas dikukuhkannya Prof. Agung sebagai guru besar FIK UI.
Baca Juga: Karya Water Purifer Tenaga Surya dan Pengaman Transaksi Digital Raih Juara AHM Best Student
“Kami merasa sangat bangga dapat mengukuhkan Prof. Agung Waluyo sebagai guru besar tetap FIK UI. Ia tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan, tetapi juga memimpin perubahan melalui pemahaman mendalam akan arti kepedulian dan pemberdayaan masyarakat dalam konteks keperawatan modern,” ujar Agus yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI).
Pada prosesi yang dipimpin langsung oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro. Hadir pula, Koordinator Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi/Analis Kebijakan Madya Ditjen Pemasyarakatan, Kemenkumham RI Hetty Widiastuti.
Turut hadir Dekan FIK Universitas Muhammadiyah Miciko Umed, M.Biomed, Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Harif Fadhillah, dan Ketua Konsil Keperawatan Indonesia Amelia.
Prof. Agung Waluyo menamatkan pendidikan sarjana keperawatan di FIK UI pada 1993. Kemudian, pada tahun 2000 ia menyelesaikan pendidikan magister di Liverpool John Moores University, England dan ia berhasil mendapatkan gelar doktor di College of Nursing, University of Illinois at Chicago, Chicago, Illinois, pada 2011.
Baca Juga: Kementerian ESDM Apresiasi Pengelolaan Energi yang Dilakukan AHM
Beberapa karya ilmiahnya dalam beberapa tahun terakhir berjudul A qualitative study of healthcare providers’ attitudes toward assisted partner notification for people with HIV in Indonesia (2023); Impart: findings from a prison-based model of HIV assisted partner notification in Indonesia (2023); dan Exploring HIV Stigma among future healthcare providers in Indonesia; AIDS Care (2022).***/adv
Artikel Terkait
Baca Nih! Pakar UI Sebut Bahasa Gaul Wujud Kreativitas Generasi Muda
Pipa Pesisir, Program Pemberdayaan Mahasiswa UI untuk Kesejahteraan Nelayan Muda di Indonesia
Diskusi BEM UI : Pilih Pemimpin Berkualitas, Wujudkan Demokrasi Kuat
Kultum Kuliah untuk Melawan : Mahasiswa UI Menolak Politik Dinasti dan Putusan MK
Guru Besar Fakultas Psikologi UI: Bentuk Generasi Unggul Lewat Pendidikan Moral Sejak Dini
UI Gelar Seminar dan Kongres Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia 2023
UI Berkolaborasi Tingkatkan Reputasi di Level Global