RADARDEPOK.COM - Provinsi Jawa Barat kembali mencatat prestasi di sektor ekonomi dengan berhasil menarik investasi besar hingga Rp72,5 triliun pada tahun 2025.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada 30 Juli 2025.
Dalam unggahan videonya, Kang Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan aparat pemerintah yang telah mendukung iklim investasi di Jawa Barat.
“Saya mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Jawa Barat, para ketua RT, RW, kepala dusun, aparat perangkat desa, kepala desa, lurah, camat, para kepala dinas penanaman modal satu pintu di seluruh provinsi, kepada para bupati dan walikota.” Ujar Dedi
Baca Juga: Cipayung dan Ratujaya Depok Dipasang Alat Peringatan Banjir
“Berkat kerja sama kita semua, Jawa Barat hingga Juli 2025 menjadi provinsi yang paling diminati oleh para investor,” sambungnya.
Dedi menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari upaya serius pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam menjaga iklim investasi yang kondusif, termasuk penanganan berbagai gangguan seperti premanisme, hambatan infrastruktur, dan kendala administratif.
“Total modal yang masuk ke Jawa Barat sudah mencapai Rp72,5 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja kita dalam menjaga iklim investasi, dan berbagai gangguan premanisme dan hambatan lain, ditangani dengan baik,” tambahnya.
Meski demikian, Dedi menekankan bahwa tantangan selanjutnya adalah memastikan agar investasi besar ini memberikan dampak nyata bagi penyerapan tenaga kerja lokal.
Baca Juga: RW14 Pondok Duta Kelurahan Tugu Depok Bentuk Bank Sampah Mahkota
Sebagai langkah konkret, Dedi mengumumkan bahwa mulai Agustus 2025, Jawa Barat akan menerapkan sistem rekrutmen kerja digital.
Melalui sistem ini, para pencari kerja akan terdata langsung di Dinas Tenaga Kerja provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga perusahaan dapat langsung mencari dan mengundang kandidat yang sesuai dengan kebutuhan.
“Perusahaan tinggal mengkoneksikan dengan sistem ini. Jika ada lowongan, mereka kalau memiliki lapangan kerja atau lowongan kerja tinggal mengundang pencari kerja yang memiliki kapasitas.” Ujar Dedi
“Proses seleksi dilakukan tanpa ada pungutan biaya yang membebani, dan persyaratan administrasi diurus setelah kandidat diterima,” lanjutnya
Artikel Terkait
Dinilai Otoriter, PWNU Lawan Kebijakan Dedi Mulyadi: Mau Istighosah di Gedung Sate, PCNU Depok Dukung Penuh!
Bertemu Lulusan S1 Teknik Industri yang Kini Bekerja Sebagai Kuli, Dedi Mulyadi Beri Semangat dan Pesan Ini
Dedi Mulyadi Gelar Program “Makuta Binokasih”, Kota atau Kabupaten Terbaik di Jawa Barat Akan Dapat Stimulus Hingga Rp15 Miliar
Dedi Mulyadi Ucapkan Terima Kasih Pada Polda Jabar atas Penuntasan Berbagai Kasus Kriminal di Jawa Barat
Tanggapi Curhatan Dosen Soal Kebijakan 50 Siswa Per Kelas, Dedi Mulyadi: Bukan Forumnya
Jam Masuk Sekolah, Pemkot Depok Patuh Kebijakan Dedi Mulyadi : Selaras Kebiasaan Anak Indonesia
Imbas Kebijakan Dedi Mulyadi, Omzet Bus Pariwisata di Depok Tiarap : Potong Gaji Karyawan dan PHK