RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, memberikan pidato kepemimpinan kepada Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-63 di Ruang Kelas Widya Mandala I, Seskoau Lembang, Senin (25/8/2025).
Dalam pidatonya, Dedi menekankan bahwa pada dasarnya kepemimpinan sipil dan militer memiliki landasan yang sama.
Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan pikiran (intellectual cohesion) yang dilatih sejak dini.
Dedi menjelaskan bahwa kecerdasan manusia berakar pada kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung (calistung).
Baca Juga: SMPN 29 Depok Punya Lorong Literasi, Sajikan Film Edukatif
Ia menilai, pendidikan dasar ini kini mulai terlupakan, padahal calistung adalah fondasi bagi perkembangan kecerdasan manusia, baik otak kiri maupun kanan.
“Sejak usia tujuh tahun, anak-anak harus dilatih untuk membaca, menulis, dan berhitung. Dari situlah gerakan saraf motorik otak terbentuk. Pendidikan yang manual, penuh ketekunan, dan kerajinan menjadi sendi utama dalam pembentukan karakter manusia,” jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mengaitkan kepemimpinan dengan falsafah budaya Sunda, khususnya konsep pancauya dan papat kalimah tunggal.
Dalam budaya Sunda, pemimpin yang baik harus memiliki karakter cageur, bukan hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat dalam rasa dan perilaku.
Baca Juga: SD Islam Al Azhar 46 Depok Apresiasi Prestasi Janessa Shanne Putri di Ajang AAIMC 2025
Menurut ajaran Sunda, manusia yang ideal adalah mereka yang menjaga pancaindra dan hatinya telinga untuk mendengar dengan baik, mata untuk melihat dengan teliti, hidung untuk membaui dengan benar, lidah untuk berkata jujur, dan hati untuk ikhlas dalam setiap tindakan.
“Seluruh tubuh manusia, baik mata, telinga, hidung, maupun lidah, pada akhirnya akan terpuruk ketika hati mengalami masalah utama. Karena itu, asah rasa menjadi penting dalam kepemimpinan,” tegasnya.
Dedi menambahkan, bangsa Indonesia memiliki kekuatan budaya berupa kecerdasan rasa yang diwariskan melalui pendidikan orang tua kepada anak-anaknya.
Pendidikan ini tidak hanya menekankan aspek intelektual, tetapi juga kecerdasan hati, yang membentuk kepekaan sosial, keikhlasan, dan kemampuan untuk memimpin dengan nurani.
Artikel Terkait
Kondisi Orang Tua Balita Raya Saat Dijenguk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di RSUD Welas Asih
Didasari Kasus Balita di Sukabumi, Dedi Mulyadi Ajak Jajaran Pemerintah Jawa Barat Lebih Peduli Terhadap Kesehatan Rakyat
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mengunjungi RSUD Welas Asih, Soroti Kebersihan dan Fasilitas
Pelajar Harus Menyebrang Sungai Demi Pergi ke Sekolah, Dedi Mulyadi Janji Bangun Banyak Jembatan Baru Pengubung Antar Kampung di Jawa Barat
Selalu Respons Aduan Masyarakat, Dedi Mulyadi: Saya Punya 200 Pengacara untuk Membantu Rakyat
Tetap Bersikeras Mempertahankan Kebijakannya Walau Dikritik, Dedi Mulyadi: Ini Semua untuk Masyarakat
Pemprov Jabar Mulai Larang Penggunaan dan Penjualan Knalpot Brong di Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Menggangu Lalu Lintas dan Kenyamanan