Senin, 22 Desember 2025

Dedi Mulyadi Siapkan Beasiswa Dokter Spesialis di Jawa Barat, Begini Syaratnya!

- Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:55 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tentang beasiswa dokter spesialis di Jabar (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tentang beasiswa dokter spesialis di Jabar (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan dengan memberikan beasiswa pendidikan dokter spesialis bagi tenaga medis yang mengabdi di daerah.

Pernyataan tersebut disampaikan Dedi dalam Seminar Nasional Pencegahan Perundungan, Gratifikasi, Korupsi, dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang berlangsung pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Dalam pidatonya, Dedi menyoroti beratnya perjuangan para dokter umum yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis.

Menurutnya, banyak dari mereka harus berhenti praktik sementara, mengeluarkan biaya sangat besar, bahkan menanggung beban hidup yang tidak ringan.

Baca Juga: Kecewa dengan Insiden Rantis Brimob, Presiden Prabowo Tegaskan Akan Usut Tuntas Kasus Ojol Tewas Terlindas

Sudah semestinya pemerintah kalau ingin melahirkan dokter yang profesional dan mengabdi kepada negara, jangan biarkan dokter-dokter yang mengikuti kuliah S2 atau spesialis mengalami derita yang panjang dalam hidupnya,” ujar Dedi.

Untuk itu, ia menginstruksikan agar Dinas Kesehatan Jawa Barat memasukkan program beasiswa dokter spesialis ke dalam APBD 2026.

Beasiswa ini akan diberikan kepada dokter umum yang telah mengabdi dengan baik di rumah sakit pemerintah.

Namun, ada syarat yang tegas yaitu setelah lulus, para penerima beasiswa wajib kembali mengabdi di daerah asalnya. Jika melanggar perjanjian, maka penerima beasiswa akan dikenakan denda.

Baca Juga: Liburan Makin Lengkap di Waduk Darma Kuningan, Kini Hadir Luxury Camp Kapasitas 3 Orang dengan Pemandangan Mewah

Program ini tidak terbuka untuk semua dokter, melainkan akan melalui proses seleksi yang ketat.

Dedi menekankan bahwa aspek emosional, intelektual, dan komitmen pengabdian menjadi faktor penting dalam menentukan siapa yang layak mendapatkan beasiswa.

Saya bilang ke Dinas Kesehatan, mulai hari ini lakukan seleksi di kabupaten/kota, di desa, puskesmas, hingga rumah sakit daerah. Prioritas utama adalah dokter yang mengabdi di daerah terpencil, terutama di wilayah yang kekurangan dokter spesialis,” jelasnya.

Selain memperkuat pelayanan kesehatan, program ini juga diharapkan dapat melahirkan kelas menengah baru di Jawa Barat, khususnya dari kalangan tenaga medis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: YouTube Lembur Pakuan Channel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X