“Ada warga yang harus kemoterapi atau operasi jantung, tapi tak punya biaya transportasi bolak-balik. Nah, gerakan ini bisa membantu mereka,” ujar Dedi.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana. Setiap pengurus di tingkat lingkungan diimbau untuk melaporkan secara terbuka penggunaan uang hasil sumbangan, baik melalui media sosial, grup WhatsApp warga, maupun papan informasi lingkungan.
“Yang saya inginkan adalah seluruh pengelolaan keuangannya disampaikan kepada publik secara terbuka. Uang masuk sekian, digunakan sekian, sisanya sekian. Bisa diposting di media sosial atau diumumkan di akun lingkungan masing-masing,” tambah Dedi.
Di akhir pesannya, Dedi Mulyadi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung gerakan ini, serta menghormati mereka yang memilih untuk tidak ikut serta.
“Hatur nuhun bagi yang menyukai program ini dan akan melaksanakan di lingkungannya masing-masing. Dan hatur nuhun juga bagi yang keberatan, karena dua-duanya adalah bagian dari masyarakat Jawa Barat,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Bertemu Menteri Perhubungan, Dedi Mulyadi Resmi Dorong Pengembangan Transportasi Publik di Jawa Barat
Respon Dedi Mulyadi Soal Dugaan Pencemaran Limbah Pabrik di Purwakarta
Dedi Mulyadi Ajak Warga Awasi Pekerjaan Pemprov Jabar, Bila Tidak Sesuai Diminta Segera Lapor
Dedi Mulyadi Ajak Warga Kreatif Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar
Usulan Dedi Mulyadi untuk Program MBG: Ubah Jadi Peluang Ekosistem Ekonomi dengan Melibatkan Sekolah dan Siswa
Dedi Mulyadi Luncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu, Mengajak Masyarakat Sisihkan Seribu Rupian Per Hari
Gerakan Rereongan Poe Ibu Dianggap Pungli, Dedi Mulyadi Tegaskan Itu Bukan Kebijakan Tapi Ajakan Solidaritas Sosial