Minggu, 21 Desember 2025

Dedi Mulyadi Sindir Perusahaan Tertutup: Jangan Hanya Pemerintah yang Dituntut Transparan

- Rabu, 15 Oktober 2025 | 17:43 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan di Purwakarta (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan di Purwakarta (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

RADARDEPOK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa transparansi tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga harus diterapkan oleh seluruh perusahaan, terutama yang beroperasi di wilayah Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Dedi dalam Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan yang digelar pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Dalam kesempatan itu, ia menyoroti pentingnya keterbukaan dalam sistem rekrutmen tenaga kerja, ketersediaan lapangan pekerjaan, hingga pelaporan kegiatan perusahaan kepada publik.

Baca Juga: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Depok, Lucy Kurniasari Dorong Dukungan Masyarakat untuk Anak Sehat dan Cerdas

Pemerintah transparan, anggarannya sudah dibuka, rekrutmen semuanya jelas. Saya juga minta perusahaan-perusahaan di Jawa Barat berlaku transparan. Jangan hanya birokrasi yang harus terbuka, perusahaan juga,” tegas Dedi.

Menurutnya, apalagi bagi perusahaan yang sudah go public, transparansi adalah hal mutlak karena statusnya bukan lagi perusahaan privat, melainkan milik publik. Artinya, segala bentuk aktivitas dan kebijakan perusahaan harus bisa diakses oleh masyarakat.

Kalau perusahaan sudah go public, itu bukan lagi milik sendiri. Sudah milik banyak orang. Transparansinya harus diketahui publik,” ujarnya.

Baca Juga: BRI Kembali Buktikan Kualitas Layanan Terbaik dengan Raih Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia

Dedi juga menekankan agar proses rekrutmen tenaga kerja di setiap perusahaan bisa disampaikan melalui sistem yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Langkah ini dinilai penting untuk menghindari ketimpangan antara jumlah pelamar dan ketersediaan lowongan kerja yang sebenarnya.

Dedi juga mengungkap akan sia-sia jika aplikasi “nyari gawe” yang dibuat Pemerintah Jawa Barat tidak ada lowongan dari perusahaan.

Jangan sampai Pemprov Jabar buka ‘nyari gawe’, pelamarnya 60.000 orang tapi lowongan kerjanya tidak ada. Itu bahaya,” ucap Dedi dengan nada tegas.

Baca Juga: Oktober Happy! Nikmati Promo Menginap di Cabin Estetik Situ Cangkuang Lestari Bogor

Lebih lanjut, ia menegaskan akan mengumumkan secara terbuka perusahaan yang tidak transparan dalam membuka informasi lowongan kerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: YouTube Lembur Pakuan Channel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X