Normalisasi sungai, menurut Dedi, merupakan langkah penting untuk mencegah banjir yang selama ini merugikan banyak warga.
“Saya menjalankan tugas negara. Saya melindungi rakyat dari banjir. Kalau aliran sungainya tertutup, airnya meluap dan masyarakat yang lain menderita,” tegasnya.
Dedi juga menyebutkan bahwa sebagian warga di wilayah tersebut kehilangan hingga 20 hektare lahan pertanian karena banjir dan tidak ada yang melakukan protes seperti ini.
Meskipun warga mengaku tidak diberi pemberitahuan, Dedi menjelaskan bahwa sosialisasi dan pemberitahuan sudah dilakukan melalui PJT dan juga kepada pekerja yang berada di lokasi. Namun, warga membantah hal tersebut karena pemberitahuan tidak diberikan secara langsung kepadanya.
Dedi menegaskan bahwa pembongkaran akan tetap dilanjutkan sebagai bagian dari Program PSDA Provinsi Jawa Barat demi kepentingan umum.
“Saya mau aliran sungai ini berjalan mengalir,” ujar Dedi.
Bangunan-bangunan lain, termasuk showroom di sekitar lokasi, juga telah dibongkar dalam rangka program tersebut.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tegaskan Akan Terbitkan Pergub untuk Kendaraan Tambang: Kecelakaan Jadi Tanggung Jawab Perusahaan
Dedi Mulyadi Tanggapi Viral Istri Kades Pamer Uang: Warga Sekitar Tambang Justru Hidup Memprihatinkan
Dedi Mulyadi Soroti Kebijakan Semua Siswa Naik Kelas: Ini Tradisi Buruk dalam Pendidikan
Dibilang Content Creator Bukan Gubernur, Dedi Mulyadi: Hasil Ngonten Justru Bisa Bangun Jalan
Dedi Mulyadi Soroti Orang Tua yang Tak Terima Anaknya Didisiplinkan Sekolah: Silakan Didik Sendiri di Rumah
Dedi Mulyadi Ungkap Pemprov Jabar Siap Bantu Daerah Terdampak Banjir, Ajak Warga Tidak Buang Sampah ke Sungai
Keluhan Warga Terkait Bantuan Hukum di Pos Pengaduan Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi: Tidak Semua Kasus Bisa Ditangani